PT Suparma Gelar Aksi Bersih-bersih Enceng Gondok dan Sampah di Sungai Pelayaran Sidoarjo
Indonesia punya hajat besar berupa event kelas dunia, yakni jadi tuan rumah Forum Air Internasional atau World Water Forum. Event ini diselenggerakan di Bali, yang dimulai hari ini, Sabtu 18 Mei 2024 sampai 25 Mei 2024.
World Water Forum adalah forum internasional sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dunia. Event ini diadakan oleh World Water Council (WWC) atau Dewan Air Dunia. Dengan kata lain, World Water Forum menjadi pertemuan internasional terbesar yang membahas tentang isu-isu air secara global khususnya membahas sekaligus merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.
Baca Juga: Wings Group, Indofood, Mayora hingga Unilever Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Kali Surabaya
Tak jauh dari lokasi diselenggarakannya event tersebut, di Kabupaten Sidoarjo, PT Suparma Tbk., turut andil untuk ikut menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Melalui program Corporate Social Responsibility dengan tema “Commitment to A Better Future : Aksi Bersih-Bersih Sungai di Sungai Pelayaran Sidoarjo”, PT Suparma Tbk., mengajak seluruh insan masyarakat melaksanakan bersih-bersih sungai, yang dipusatkan di Sungai Pelayaran di Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu pagi (18/5/2024).
Dalam menjalankan kegiatan ini, PT Suparma Tbk., berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, Perum Jasa Tirta 1, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM SDA) Sidoarjo, Pemerintah Desa Krembangan, serta relawan dari masyarakat termasuk unsur dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Pembela Suara Rakyat (FPSR).
Sebelum dimulai kegiatan bersih-bersih Sungai Pelayaran, acara dimulai dengan doa, kemudian sambutan-sambutan, dan apel bagi petugas yang akan melaksanakan bersih-bersih yang berjumlah kurang lebih 150 orang. Jangkauan sungai yang dibersihkan mencapai 1 km dengan sasaran enceng gondok yang tumbuh subur di atas permukaan air serta sampah di sungai.
Direksi PT Suparma Tbk., yang diwakili oleh Wahyu Kristiono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan bersih-bersih Sungai Pelayaran merupakan inisiatif dan kepedulian PT Suparma Tbk., terhadap lingkungan khususnya kelestarian sungai melalui program CSR. Komitmen untuk menjaga kelestarian sungai ini tidak hanya sekali ini saja, melainkan terus berkelanjutan.
“Isu global selain sampah dan emisi yang tak terkendali, kualitas air juga menunjukkan tren menurun akibat beban pencemaran yang tinggi. Misal diakibatkan buang sampah sembarangan. Untuk itu, kami buat program ini secara kolaboratif dan gotong rotong bersama Pemerintah dan masyarakat dengan melibatkan 150 sukarelawan,” katanya.
“Rentang sungai yang dibersihkan sepanjang 1 kilometer. Saya titipkan ke pak Kades (Kepala Desa Krembangan) untuk melanjutkan program inisiatif yang baik ini sekaligus ke warga untuk sama-sama peduli. Bersih-bersih sungai ini diharapkan menghasilkan yang baik dan bermanfaat bagi warga sekitar. Program ini akan kami jalankan secara berkelanjutan,” lanjut Wahyu Kristiono.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Krembangan, Sutrisno menyampaikan apresiasinya kepada PT Suparma Tbk., dengan kegiatan bersih-bersih di Sungai Pelayaran di wilayahnya.
“Saya selaku Kades menyampaikan banyak terima kasih sebanyak-banyaknya untuk PT Suparma. Semoga PT Suparma selalu jaya di udara, pimpinan sehat dan karyawan sehat dan makmur. Kegiatan seperti ini harus berkelanjutan. Di Desa Krembangan ini sudah 2 kali dilaksanakan kegiatan. Pertama tabur ikan mas. Dan sekarang bersih-bersih enceng gondok. Dalam kegiatan ini, nanti ada kelanjutannya. Enceng gondok di Sungai Pelarayan ini supaya bersih dan diolah jadi pupuk, kemudian dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk pupuk,” kata Sutrisno.
Sambutan berikutnya ialah Moch. Fahruddin selaku Sekretaris Camat Taman. Katanya, sungai Pelayaran dari dulu memang kurang bersih. Dia khawatir, dampaknya kepada kualitas air PDAM yang dikelola di Desa Tawangsari.
“Yang kami khawatirkan, airnya kurang sehat. Maka untuk produksi air PDAM kurang sehat. Dengan adanya program ini, kami sangat berterima kasih kepada PT Suparma. PT Suparma dengan bantuannya semoga mendapatkan keberkahan sehingga bisa besar lagi. Kami sebagai warga hanya bisa ucapkan terima kasih,” kata Camat Taman.
Dwi Eko Saptono selaku Kepala Dinas PUBM SDA Sidoarjo yang diwakili juga mengucapkan terima kasih atas dukungan PT Suparma yang telah melaksanakan kegiatan bersih-bersih sungai di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Dari penilaiannya, masalah penyediaan air bersih bukanlah tugas Pemerintah saja. Dalam hal tersebut, perlu didukung oleh pihak swasta dan masyarakat.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir ini, kebersihan air di sungai maki menurun akibat buang sampah sembarangan. Selain itu, debit air berkurang karena sedimen dan menyempitnya sempadan. Dengan aksi bersih-bersih dari PT Suparma, diharapkan mengurangi polusi air akibat sampah dan enceng gondok.
Baca Juga: Audit BRUIN : Sampah Produsen Wings Mendominasi Penyebab Tersumbatnya Sungai Pelayaran
“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk semua,” harapnya.
Sambutan berikutnya ialah Kepala Dinas PU SDA Jawa Timur, Baju Trihaksoro sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh PT Suparma Tbk. Apalagi, kegiatan tersebut bersamaan dengan Wolrd Water Forum yang diselenggarakan di Bali.
“Kami harap, ini bukan kegiatan terakhir tapi terus berlanjut. Air di Sungai Pelayaran ini jadi bahan baku air PDAM yang dialirkan ke warga Sidoarjo. Karena air ini sering mengalami penurunan kualitas akibat sampah dan enceng gondok yang tumbuh. CSR ini memberikan peran kebersihan sungai, pencegahan dari endapan lumpur atau pendangkalan. Ini juga untuk mencegah banjir karena tumpukan enceng gondok,” katanya.
Setelah sambutan, ratusan relawan menggelar apel. Dilanjut dengan aksi bersih-bersih Sungai Pelayaran. Setidaknya, puluhan ton sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini, Sampah dipilah antara sampah plastik dengan sampah organik. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan diangkut ke atas truk. Enceng gondok yang diangkat akan dikelola jadi pupuk. Sementara sampah plastic akan diolah lagi. (*)
Editor : Redaksi