Perjanjian Manusia dengan Allah Sebelum Dilahirkan

Reporter : -
Perjanjian Manusia dengan Allah Sebelum Dilahirkan
Ilustrasi
advertorial

Ingatkah anda pernah melakukan perjanjian dengan Allah sebelum lahir kedunia ?

Fitrah manusia memang pelupa sehingga tidak ingat dengan hal-hal yang telah disepakati dengan Rabbnya sebelum terlahir kedunia.

Perjanjian hidup manusia sebenarnya sudah terperinci.

Semua awal kehidupan dimulai dari alam Ruh, kehidupan dunia dan berakhir di syurga atau neraka.

Sebelum dilahirkan ke dunia manusia sebenarnya telah melakukan perjanjian dengan Allah dan manusia menyanggupinya.

Bila manusia tidak menyanggupinya maka Allah tidak menakdirkannya menjalani kehidupan didunia ini.

Hal itu sidah dijelaskan didalam Al-Qur'an.

Allah Berfirman :

Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman. ( QS. Al-Hadid 8  ).

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"

Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)." ( QS. Al-A'raf 172 ).

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjiannya yang telah diikatnya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati." Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu). ( Al-Maidah/5 : 7 ).

Manusia kemudian lahir dalam keada'an suci. Orang tuanyalah yang membuatnya beragama selain islam.

Namun ini bukan alasan manusia bisa mengelak atas janjinya kepada Allah di akhirat kelak, karena manusia dibekali akal dan pikiran untuk menemukan fitrah dirinya (Islam)

Allah juga telah mengutus Nabi dan Rasulnya untuk mengingatkan kembali tentang perjanjian tersebut. Namun banyak manusia yang tetap sja ingkar.

Dr Zaki Naik seorang Ulama asal India mengatakan : "Hidup ini seperti ujian disekolah. Manusia menjalani kehidupan (ujian) setelah setuju dengan perjanjian yang dibuatnya dengan Allah."

Disa'at sakaratul maut manusia akan mengingat semuanya sehingga menyesal dan menangisi segala kesalahannya. Begitu pula dengan Fir'aun, bersahadat dengan penuh penyesalan, tetapi semua sudah terlambat karena ujian telah berakhir. (*)

*) Source : Qalam llmu 

Editor : Redaksi