Cuma Perkara Sepele, Perut Istri Dibelah
Romi Sepriawan (31 tahun) mengaku rumah tangganya dengan Erni Susanti (30 tahun) relatif tidak punya masalah serius. Namun, hanya karena Erni memasang password handphone dan tidak mau memberitahu, Romi tak segan membunuhnya. Lelaki itu bahkan membelah perut istrinya yang sedang hamil tua hingga terburai.
Beberapa bulan sebelum pembunuhan sadis itu, Romi, warga Tanjung Jaya, Kota Bengkulu, sering cekcok dengan Erni sampai terdengar tetangga.
Baca Juga: Setelah Bebasnya Jagal Serlina
Orang-orang di sekitar tidak begitu paham masalah keluarga muda itu. Yang mereka tahu, Romi sempat pisah ranjang namun balik lagi saat bininya hamil.
Pada Kamis (21/2/2019), Romi dan Erni kembali ribut. Kali ini tampaknya Romi sangat kesal, hingga ia pergi keluar. Ia kemudian meminjam parang pada seorang tetangga dengan alasan untuk membelah kelapa. Tetangganya pun meminjaminya parang karena tidak curiga apa-apa.
Setelah dapat parang, Romi pulang ke rumah. Sajam ia letakkan begitu saja di kasur. Secara kebetulan, Erni yang sempat tertidur segera terbangun dan kaget.
Pertengkaran pun meledak lagi, tidak ada yang mau mengalah, hingga akhirnya Romi gelap mata–atau mungkin saja sudah gelap mata dari tadi. Tanpa pikir panjang, Romi mengambil parang lalu menggorok leher istrinya.
Saat itu juga Erni sekarat dengan darah bersimbah ruah. Celakanya, Romi makin gila. Bukan menolong atau setidaknya kabur, ia malah membelek perut istrinya yang dalam waktu dekat akan melakukan persalinan.
Erni tewas setelah perutnya dibelek. Di tengah situasi sengeri itu, Romi masih sempat mengeluarkan bayinya yang kemudian ia angin-angini di jendela. Mungkin ia pikir, "Aku bukan suami yang baik tetapi setidaknya masih menjadi ayah yang baik."
Baca Juga: Pembunuhan Satu Keluarga Di Ngancar Kediri, 3 Meninggal, 1 Kritis
Bayi yang lahir dari pembunuhan itu rupanya hidup. Tangisannya seketika terpekik nyaring sampai kedengaran tetangga. Orang-orang lalu berdatangan. Belum habis terkejut gara-gara bayi, mereka kembali dikagetkan oleh penemuan jenazah Erni.
Sementara itu pelaku sudah kabur duluan. Akan tetapi Romi segera berubah pikiran. Belakangan ia memilih pulang lalu menyerahkan diri ke pihak berwajib. Adapun bayinya segera ditangani oleh aparatur desa setempat.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengklaim rumah tangganya baik-baik saja. Masalahnya sedikit dan jarang ribut. Namun situasinya berubah sejak empat bulan terakhir, yakni setelah istrinya memasang password handphone. Ia tidak suka handphone dikode-kode seperti itu.
Pelaku curiga pada Erni sekaligus cemburu. Ia yakin istrinya berselingkuh. Kalau tidak ada apa-apa ngapain pakai password, pikirnya sederhana. Ia sudah berulang kali minta diberitahu password, tapi Erni selalu menolak. Lalu keduanya ribut, baikan, ribut lagi, begitu seterusnya.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Ungkap Kasus Anak Bunuh Ibunya di Desa Tambak Rejo
Pelaku ada benarnya juga. Kalau tidak ada rahasia pasti dibolehkan melihat handphone. Namun rahasia tidak selalu selingkuh. Bisa jadi berkaitan dengan keuangan, catatan medis, curhatan keluarga, dan lain sebagainya. Otak Romi saja yang gagal roaming.
Karena perbuatan tersebut, Romi Sepriawan divonis 15 tahun penjara. Jaksa pun langsung meradang dan mengajukan banding. Akhirnya hakim pengadilan tinggi, yang kemudian juga diperkuat putusan kasasi menghukum pelaku penjara seumur hidup. (*)
*) Source : Creepylogy
Editor : Bambang Harianto