Polemik Rangkap Jabatan Aries Agung Paewai Antara Pj Walikota Batu dan Kadis Pendidikan Jatim
Aries Agung Paewai dilantik sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Selasa 26 Juni 2023 di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Aries Agung dilantik bersama dengan 5 pejabat eselon II, yaitu Ramliyanto (Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia/ BPSDM), Restu Novi Widiani (Kepala Dinas Sosial), Ali Kuncoro (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga), Pulung Chaisar (Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jawa Timur), dr Fauzan Adima (Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu Layanan RSUD Saiful Anwar).
Posisi Aries Agung Paewai selain menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, juga sebagai Penjabat (Pj) Walikota Batu sekitar dua tahun. Dia akan menjabat sampai terpilihnya Wali Kota Batu definitif hasil Pilkada serentak pada 24 November 2024 nanti.
Baca Juga: 76 Siswa Jawa Timur Bersaing di Grand Final Pemilihan Duta Pelajar Anti Korupsi
Aries dilantik sebagai Pj Walikota Batu pada Kamis (19/1/2023) oleh Gubernur Jawa Timur berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendagri, Tito Karnavian, bernomor 100.2.1.3-6344 tentang Pengangkatan Aries Agung Paewai sebagai Pj Wali Kota Batu, yang ditandatangani pada 27 Desember 2022.
Pengangkatan Aries Agung Paewai sebagai Pj Walikota Batu setelah berakhirnya masa tugas Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota Batu terhitung per 27 Desember 2022 pada pukul 23.59 WIB. Rangkap jabatan yang diemban oleh Aries Agung Paewai tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap kinerja Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Menjawab kekhawatiran tersebut, anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur yang membidangi Pendidikan, Mathur Husyairi mengatakan bahwa jabatan Kepala Dinas, khususnya Dinas Pendidikan butuh fokus dan konsentrasi karena cakupan kerjanya sangat luas dan mengelola anggaran tujuh triliunan rupiah lebih. Dia mengungkapkan, saat Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur masih Wahid Wahyudi, banyak persoalan yang ditinggalkan oleh Wahid Wahyudi.
Mathur Husyairi, Anggota Komisi E DPRD Jatim
Seperti pemenuhan guru dan kepala sekolah yang selama ini sudah mengikuti tes/assesment Calon Kepala Sekolah, mandeg. Akibatnya, banyak Kepala Sekolah yang rangkap termasuk Kepala Cabang Dinas.
“Jika dibandingkan, APBD Kota Batu Rp1,198 triliun jauh lebih kecil dari anggaran Dinas Pendidikan Jatim yang tujuh triliunan. Saya tidak yakin pak Aries bisa menjalankan dua pemerintahan, Kota Batu dan Dinas Pendidikan secara optimal. Pasti ada yang jadi korban nantinya, entah Kota Batu atau Dinas Pendidikan,” kata Mathur Husyairi, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), pada Senin 3 Juli 2023.
Dia menilai, penunjukkan Aries Agung Paewai sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim merupakan kecerobohan Gubernur Jatim dalam menunjuk pembantunya di Pemprov Jatim. Padahal, banyak sumber daya manusia (SDM) yang siap untuk posisi Kepala Dinas Pendidikan, salah satunya ialah Ramli Yanto, mantan Sekdis (Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim).
Mathur Husyairi juga menyinggung tentang tugas Kepala Dinas digantikan oleh Pelaksana harian (Plh). Dikatakan politisi yang akan maju lagi sebagai Caleg DPRD Jatim dari daerah pemilihan (dapil) Madura ini, Gubernur Jatim tak perlu menunjuk Plh. karena menjadi tumpukan preseden buruk bagi pembinaan aparatur sipil negata (ASN) di Jawa Timur.
“Sejak Plh, Plt Sekda, Kadis, dan lain-lain, menunjukkan gagalnya Gubernur menjadi pembina utama ASN di Pemprov Jatim,” ujarnya.
Apakah ada regulasi yang melarang Aries Agung Paewai merangkap jabatan tersebut?
“Tidak ada regulasi yang melarang, hanya saja butuh kajian yang cermat dari seorang pimpinan, Gubernur Jatim dalam menentukan pilihan dan menunjuk seseorang dalam jabatan yang strategis. Tapi, Pak Aries harus membagi jadwal dengan jelas kapan dia di Kantor Dinas Pendidikan dan kapan dia di Kota Batu. Kan gak bisa membelah diri jadi dua layaknya pendekar yang punya ajian panca sona,” katanya.
Diakhir pernyataannya, Mathur Husyairi memberikan ucapan selamat bertugas kepada Aries Agung Paewai, di Dinas yang penuh persoalan.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Tinjau SMAN Olah Raga Jatim
“Semoga pak Aries bisa mengurainya dengan baik dan cermat,” ujarnya.
Lain halnya dengan Hikmah Bafaqih, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut politisi dari Dapil VI (Malang Raya) ini, Gubernur Jawa Timur tentunya sudah matang dan mempertimbangkan dengan baik memilih Aries Agung Paewai sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim. Dia yakin, pengalaman Aris di birokrasi bisa meminimalisir masalah dan membuat birokrasi rapi.
Hikmah Bafaqih
Terkait dengan rangkap jabatan Aries, Hikmah menegaskan jika itu bukan menjadi halangan bagi Aries Agung Paewai untuk memimpin Dinas Pendidikan Jatim. Hal itu dibuktikan saat rapat koordinasi (Rakor) yang membahas tentang PPDB (penerimaan peserta didik baru) belum lama ini.
“Kami sebagai kontrol mendampingi Pak Aries menjalankan tugasnya. Belum lama ini, kami rakor dengan Dinas Pendidikan membahas evaluasi PPDB. Sampai saat ini pelaksanaannya tidak ada gejolak karena didukung teknologi. Saat itu bahasa beliu, jarum jatuh ke tanahpun, beliau harus dapat laporan,” katanya.
“Dan pada PPDB, lulusan MTS, SMP negeri atau swasta, yang diterima di sekolah negeri hanya 34%, maka selebihnya harus ke sekolah swasta. Ketidakpuasan pasti ada, tapi kami berharap orangtua harus memahami itu. Makanya, kami mendorong agar Pemerintah memberikan perhatian lebih kepada sekolah swasta,” lanjutnya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Ir Artono mengkui, tidak ada masalah dengan rangkap jabatan yang disandang oleh Aries Agung Paewai, baik sebagai Pj Walikota Batu maupun Kepala Dinas Pendidikan Jatim.
Baca Juga: 44 Kontingen Jawa Timur Siap Berlaga di LKS Nasional 2023
“Pak Aries itu karakternya tegas dan enak. Tapi kadang sulit ditemui,” katanya.
Ir Artono
Sebagai informasi, sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. Karirnya di Pemprov Jatim cukup baik.
Pria kelahiran Makassar pada 17 April 1976 ini mengawali karir birokrasinya, sebagai tenaga kontrak atau PTT (pegawai tidak tetap) di Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan. Di kabupaten yang kini masuk Provinsi Sulawesi Barat itu, Aries dipercaya sebagai Kepala TU Kantor Catatan Sipil dan berlanjut sebagai Kasubag Kependudukan Bagian Pemerintahan Setda Majene.
Sebelum jadi Kepala TU Catatan Sipil itu, Aries pernah menjadi ajudan Bupati Majene saat pertama kali penempatan setelah lulus dari STPDN di tahun 1999. Melihat prestasi kerjanya, Aries dipromosikan menjadi Kasubag Protokol, sekaligus Plt Kabag Protokol Pemprov Sulsel.
Kemudian menjadi ajudan Gubernur Sulawesi Selatan Mayjen TNI Purn HM Amin Syam, menjadi Sespri Pj Gubernur Jawa Timur, Mayjen TNI Purn Setia Purwaka dan pernah menjadi Staf Khusus Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Mayjen TNI Purn Tanribali Lamo.
Lalu Aries dimutasi ke Pemprov Jatim pada tahun 2008, yang waktu itu gubernur Jatim dijabat H Imam Utomo. Di Pemprov Jatim, Aries menjabat sebagai Kasubag Protokol di Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim pada era Gubernur Soekarwo. Setelah itu dipercaya menjadi Kasubag UMKM Biro Perekonomian Setda Provinsi Jatim. Setelah itu dipromosikan jadi Kabag Protokol Jatim, serta Kepala Biro Humas dan Protokol. (did)
Editor : Redaksi