Kabupaten Gresik Jadi Penyumbang Terbesar Terhadap Nilai Investasi di Jawa Timur

Reporter : -
Kabupaten Gresik Jadi Penyumbang Terbesar Terhadap Nilai Investasi di Jawa Timur
Penampakan dari atas, kawasan Industri JIIPE

Kabupaten Gresik patut berbangga karena memiliki beberapa kawasan industri. Seperti Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan industri Maspion, Kawasan Industri Gresik (KIG), dan berbagai kawasan industri.

Perusahaan multinasional maupun nasional bercokol di Gresik. Ada Semen Indonesia, Maspion, Wings Group, Daesang, Petrokimia Gresik, Freeport, Xinyi, dan lainnya. Jadi tidak heran apabila berdasarkan lokasi, Kabupaten Gresik menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi di Provinsi Jawa Timur selama tahun 2024.

Baca Juga: Gambaran Umum KEK JIIPE Gresik, yang Ditargetkan Menyerap 199.818 Tenaga Kerja

Dari data Lintasperkoro.com yang diperoleh Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Jawa Timur, kontribusi Gresik terhadap nilai investasi Jawa Timur sebesar Rp 37,91 triliun, disusul Surabaya (Rp 31,44 triliun), Sidoarjo (Rp 17,05 triliun), Kabupaten Pasuruan (Rp 12,90 triliun), dan Kabupaten Probolinggo (Rp 6,55 triliun).

Dilanjut dengan Kabupaten Tuban (Rp 4,41 triliun), Kabupaten Mojokerto (Rp.3,98 triliun), Kabupaten Kediri (Rp 3,97 triliun), Kabupaten Malang (Rp 3,77 triliun), dan Lamongan (Rp 3,55 triliun).

Untuk nilai investasi Jawa Timur di tahun 2024, realisasinya sebesar Rp 147.326.256.400.000 dari 108.789 proyek, dan menyerap 298.893 tenaga kerja. Dibandingkan periode yang sama tahun 2023, nilai investasi di Jawa Timur tumbuh 1,5%. Di tahun 2023 realisasinya Rp 145,1 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal PTSP Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati menyebutkan, dari realisasi investasi di Jawa Timur di tahun 2024 sebesar Rp 147.326.256.400.000, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 54.916.152.000.000 dengan 14.292 proyek dan 83.734 tenaga kerja.

Amerika Serikat merupakan penyumbang terbesar realisasi PMA di Jawa Timur, dengan share 38,8% atau Rp21,32 triliun, disusul Singapura (16,6%) dengan nilai Rp 9,12 triliun, lalu Hong Kong (12,3%) senilai Rp 6,78 triliun, China atau Tiongkok (7,2%) senilai Rp 3,97 triliun, dan Jepang (6,0%) dengan nilai Rp 3,23 triliun.

Untuk perusahaannya, ada PT Freeport Indonesia di Gresik, PT Tri sakti Purwosari Makmur (makanan) di Kabupaten Pasuruan yang merupakan perusahaan asal Singapura. New Asia International di Sidoarjo (Hong Kong), Xinyi Glass Indonesia di Gresik (Tiongkok), dan Centra Motor Wheel Indonesia di Kab Pasuruan (Jepang).

Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 92.410.104.400.000, dengan 94.497 proyek dan menyerap 215.159 tenaga kerja.

Baca Juga: Penelitian : Tenaga Kerja Asli Gresik Hanya Terserap 45% di KEK JIIPE Gresik

"Realisasi PMDN di Jawa Timur tumbuh 23,3%, sedangkan PMA turun 21,8%," katanya Dyah Wahyu Ermawati.

Penjelasan Dyah Wahyu Ermawati, kontributor tertinggi realisasi investasi PMA dan PMDN di Jawa Timur adalah sektor transportasi, gudang, telekomunikasi (Rp 24,69 triliun), pertambangan (Rp 18,2 triliun), indstri makanan (Rp 16,66 triliun), serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp11,83 triliun), industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp11,06 triliun).

Pada tahun 2024, investasi di Jawa Timur berperan 8,6% atas total realisasi investasi nasional, yang menempatkan Jawa Timur peringkat 3 setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Rinciannya :

- Jawa Barat : Rp 251,1 triliun (14,7%);

- DKI Jakarta : Rp 241,9 triliun (14,1%);

Baca Juga: Investasi di Gresik Bernilai 20 Triliun Rupiah, Tak Sebanding dengan Serapan Tenaga Kerja

- Jawa Timur : Rp 147,3 trilliun (8,6%)

- Sulawesi Tengah : Rp139,9 triliun (8,2%);

- Banten : Rp 105,6 triliun (6,2%).

"Slama 5 tahun terakhir, realiasi investasi d Jawa Timur menunjukkan tren positif. Realisasi investasi tahun 2024 melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD (Rp 115 triliun), sedangkan target BPKM RI sudah 99,5% (Rp 148 triliun). Realiasi investasi di Jawa Timur di tahun 2024 meningkat 1,5% dibandingkan tahun 2023. Untuk realiasi investasi PMA mengalami kontraksi ssbesar 21,8%, sementara PMDN meningkat 23,3%. Realasi investasi PMA mengalami perlambatan karena mega proyek Freeport yang selama ini menjadi kontributor terbesar, hampir merealisasikan keseluruhan dari rencana investasinya," ungkap Dyah. (*)

Editor : Bambang Harianto