Kerjakan Proyek Gereja GKI, Dua Kuli Bangunan Tewas Ditembak OPM

Dua orang kuli bangunan tewas ditembak ekstremis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di area Kampung Airgaram, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu pagi (04/06/2025) pukul 08.00 WIT.
Kedua korban belum diketahui identitasnya. Salah seorang dari korban dalam posisi setengah telungkup, mengenakan topi, kaus lengan panjang warna abu-abu dan sarung motif kotak warna dominan merah. Tangan kanan korban menggenggam sebungkus rokok.
Baca Juga: Dua Jenazah Korban Ekstremis OPM Dipulangkan dengan Pesawat Trigana Cargo
Sedangkan korban lainnya terlihat penuh darah di area muka. Mengenakan ikat kepala warna hitam, kasus lengan panjang biru serta terbalut handuk warna pink. Korban yang satu ini, diduga selain ditembak juga mengalami pembacokan di area wajahnya.
Saat kejadian kedua korban diduga akan bersiap mengerjakan proyek pembangunan gedung Gereja Kema Injil (GKI) "Baliem Yalimo". Terjangan peluru kombatan itu mengakibatkan kedua korban langsung tewas tergeletak diantara proyek yang dikerjakan.
"Pihak TPNPB-OPM dari Kodap III Ndugama Derakma bertanggung jawab atas penembakan dua pekerja bangunan itu. Orang asing siapa pun yang melakukan kegiatan apa pun disini, kami anggap sebagai mata-mata militer Indonesia. Maka pasti kami bunuh," sebut Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB-OPM, dalam Siaran Pers yang diterima koresponden, Rabu (04/06/2025) pukul 12.09.
Baca Juga: 19 Napi Organisasi Papua Merdeka Bersenjatakan Parang Kabur dari Lapas Nabire
Pihak TPNPB-OPM menegaskan, tidak kompromitis terhadap orang asing (bukan asli Papua) yang berada di Papua. Apa pun profesinya, akan diterjemahkan ekstremis OPM sebagai kepanjangan tangan TNI yang sedang melakukan kegiatan mata-mata.
Sambom mengatakan, bebarapa hari sebelum eksekusi, para pelaku yang mengaku sebagai anggota pasukan sipil bersenjata Kodap III Ndugama Derakma itu sudah melakukan pengintaian. Dan eksekusi dilakukan saat waktu yang tepat, dalam kondisi aman tanpa terlihat aparat keamanan di area tersebut.
"Sekali lagi kami ingatkan. Warga yang menjadi tukang kayu, kuli bangunan, pekerja jalan, tukang bakso, sopir dan lainnya mulai hari ini stop kegiatan. Atau pun orang Papua asli tapi bekerjasama dengan Indonesia, akan kami bunuh," kata Sambom.
Baca Juga: Dua Anggota Polri Ditembak Separatis Organisasi Papua Merdeka, Rekannya Digorok di Area RSUD Dekai
Sementara Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, melalui pesan pendek membenarkan insiden penembakan dua pekerja bangunan tersebut.
Dia menjawab singkat, "Benar (ada insiden penembakan tersebut)," kata Yusuf Sutejo sekilas. (fin)
Editor : Bambang Harianto