Surat cinta untuk KAPOLRI : Bersihkan untuk Sumbar Pulih.

Reporter : Redaksi
Tambang ilegal

Rahasia Umum : Tambang Ilegal dibeking POLRI dikonfirmasi oleh (tersangka) AKP Dadang, Kabag Ops Polres Solok Selatan, dalam kasus "menembak mati" Kasatreskrim Polres Solok Selatan, Alm.Ulil di lingkungan kantor Polres Solok Selatan, Jumat, 22 November 2024. Tersangka dadang diketahui juga menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan. Kejadian memalukan dan mencoreng institusi POLRI ini terjadi buntut kasus tambang ilegal yang dalam proses penyelidikan oleh Satreskrim Polres Solok Selatan.

Tambang ilegal, bertahun-tahun masif terjadi tidak hanya di Kabupaten Solok Selatan, tetapi menyebar di banyak Kabupaten di Sumatera Barat, diantaranya di Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman dan lainnya. Dilapangan, terutama di daerah sekitar tambang, umum "rahasia diketahui", tambang-tambang ilegal aman karena dibeking, ada upeti keamanan yang disetor rutin kepada POLRI, yang kemudian disebut oknum. Rupa yang disebut beragam, diantaranya setoran berbasis per unit alat berat, keamanan pasokan BBM, dst.

Baca juga: Kasatreskrim Polres Solok Selatan Ditembak Kepalanya oleh Kabag Ops, Diduga Karena Tambang

Rahasia umum ini ibarat raksasa kentut, baunya busuk, semua tahu pelakunya adalah raksasa, tapi tidak ada yang berani mengusiknya. Akhirnya, ketika nyawa melayang dan bencana berulang, paling aman mengutuk cuaca alam dan kemudian berbelasungkawa dan menggalang bantuan kebencanaan. APBN - APBD dikucurkan untuk respon cepat dan penanganan dampak bencana, pejabat mengambil dokumentasi, buat laporan. Siklus terus berulang.

Tentu sebagai bangsa besar yang merdeka, Negara semestinya tidak takut dan tunduk pada pelaku kejahatan lingkungan, tambang ilegal. Meskipun hari ini, mereka seakan terlalu kuat, sehingga berani membunuh Polisi di kantor Polisi, karena bisnis ilegal mereka disentuh POLRI, tetap Negara tidak boleh Takut dan Tunduk.

WALHI mengigatkan KAPOLRI, kami juga minta kesediaan anggota DPR RI yang ke Sumatera Barat karena kasus ini : sebagai WAKIL RAKYAT tolong bantu kami ingatkan juga KAPOLRI : kasus ini jangan dilihat dan dilokalisir pada polisi vs polisi dan sebatas kasus di Solok Selatan saja. Ini harus dipahami, mainan sindikat penjahat lingkungan. Tubuh POLRI sudah di grogoti dan mendesak untuk diobati. Tak ada cara lain, buang semua akar penyakitnya. Tubuh kotor dibersihkan, jangan ditutupi.

Hemat kami, KAPOLRI harus segera periksa dan/atau minimalkan ingatkan dengan tegas KAPOLDA Sumbar : kasus ini jangan berhenti di tersangka dadang, baik dalam proses hukum etik atau pidana saja. Akan sia-sia pengorbanan alm. Ulil.

Baca juga: Kasatreskrim Polres Solok Selatan Ditembak Kepalanya oleh Kabag Ops, Diduga Karena Tambang

Bongkar semua akar kejahatan tambang ilegal di Sumatera Barat, terutama yang bersarang di tubuh POLRI di wilayah hukum Sumatera Barat. Hal ini, hanya mungkin dan berhasil dilakukan, jika KAPOLRI membentuk tim khusus untuk ini. Kami yakin, KAPOLRI mampu temukan Dadang dalam wujud dan nama lain, sepaket dengan sindikat penguasa dan pengusaha ilegalnya.

Sudah terlalu lama Negara dipermalukan, saatnya tegakkan marwah dan martabat. Jika tidak segera, akumulasi krisis tambang illegal ini, tidak lagi menambah hancurnya lingkungan dan jatuhnya korban jiwa, tetapi akan menghancur leburkan mimpi Generasi emas 2045. Dampak sistemik tambang ilegal telah dan akan terus menyasar pangan, sumber air, kesehatan, bencana sosial - ekologis, kemiskinan dan seterusnya.

Saatnya, bergerak kolektif untuk Sumatera Barat PULIH.

Baca juga: Pekerjaan Urugan Dinas PUTR di Desa Sidoraharjo Tak Kunjung Direalisasikan

Hormat kami

Eksekutif Daerah WALHI Sumatera Barat

Abdul Aziz

Editor : Bambang Harianto

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru