Zero Meter Strategy

Reporter : -
Zero Meter Strategy
Pejuang Hamas di atas tank Israel sambil memegang prajurit Israel
advertorial

Berbeda dengan tentara Zionis Israel yang bisa dengan mudahnya menghambur-hamburkan amunisi senjatanya. Para pejuang Palestina yang tergabung dalam Brigade Izzuddin Al Qassam-nya Hamas, Brigade Saraya Al Quds-nya PIJ, dan Brigade Syahidin Fil Quds-nya Fatah (terkait sayap militer kelompok pembebasan Palestina dibahas pada kesempatan lain), menerapkan strategi zero meter atau jarak sangat dekat atau akurat. Sehingga penggunaan amunisi sangat efektif dan tentunya diperlukan skill individu yg sangat mumpuni.

Apa sebab? Pertama dan utama, tentunya terkait dengan larangan pemubadziran. Bagaimana pun, pemubadziran adalah larangan dari Allah yg sudah ditetapkan.

Baca Juga: Mengenal Sayap Militer Hamas : Brigade Izzuddin al-Qassam

Kedua, terkait dengan efisiensi. Amunisi yang dimiliki oleh para pejuang itu ‘terbatas’ dan diperoleh dengan cara yang sulit. Palestina adalah negara yang tidak memiliki angkatan bersenjata karena tidak diperbolehkan. Sehingga tidak bisa membeli alutsista (alat utama sistem senjata) secara resmi. 

Butir per butir itu adalah amanah dari saudara Muslim lainnya yang bahu membahu mengadakannya. Bayangkan saja, bantuan sosial kemanusiaan saja begitu sulit masuk perbatasan Rafah dan Gaza. Apalah lagi bantuan ‘dalam bentuk’ lainnya.

Ditambah lagi, negara dan atau pihak lain tidak bisa mengirimkan alutsista dengan ‘legal’. Setiap butir peluru adalah amanah yang dipertanggungjawabkan. Maka sedari ‘latihan’, para pejuang Palestina memiliki dipaksa sedemikian rupa untuk akurat, terarah, terukur. 

Baca Juga: Sorotan dari Pidato Juru Bicara Brigade Qassam Abu Ubeyde pada hari ke-38 Perang

Tak heran jika skill dan mentalitas pejuang Palestiba begitu istimewa. Mereka tak digaji bulanan sebagaimana ‘militer’ konvensional. Mereka betul-betul mengabdi pada Allah dan ibu pertiwi mereka: Palestina.

Itulah kenapa seringkali Panglima Abu Ubaidah acapkali menyampaikan bahwa tujuan mereka merekam dan mengupload strategi Zero Meter ini adalah untuk ‘pelaporan’ kepada mereka yang telah mewakafkan hartanya untuk menyediakan peralatan perang. Selain itu juga adalah untuk pembelajaran, walau memang pembelajaran yang cukup sulit untuk ditiru sepertinya. Karena beda ‘mentalitas’. 

Baca Juga: Kisah Penutup Wajah Pasukan Hamas

Karena bagaimana pun, Zero Meter Strategy ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang ketika berperang memiliki tujuan yang ‘bukan’ saja tentang kemenangan. Melainkan juga kemuliaan di akhir kehidupan. (*)

*) Source : Azzam Mujahid Izzulhaq (Founder AMI Foundation)

Editor : Syaiful Anwar