Diterpa Isu Dugaan Pungli, Pihak SMAN 1 Kedamean Menjawab
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kedamean menjawab perihal isu dugaan pungutan liar (pungli) yang santer beredar di masyarakat. Melalui Tri Bagus Hery Prastyo selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 1 Kedamean, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada pungli di SMAN 1 Kedamean yang beralamat di Jl. Raya Slempit Nomor 2, Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Isu yang beredar di masyarakat tentang adanya dugaan pungli dianggap sebagai salah paham. Pria kelahiran di Kabupaten Lamongan pada tahun 1967 tersebut meluruskan tentang istilah penarikan sejumlah uang terhadap para siswa yang dianggap pungli.
Baca Juga: SMAN 1 Kedamean Diterpa Isu Pungli
"Itu bukan pungli melainkan sumbangan partisipasi dari masyarakat. Besaran nilainya tidak ditentukan, bahkan ada wali murid yang tidak berpartisipasi karena tidak mampu. Nilainya ada yang menyumbang Rp 2,5 juta, Rp 1 juta, Rp 500 ribu, dan macam-macam jumlahnya. Tidak ada paksaan dan ketentuan," kata Tri Bagus dalam keterangannya beberapa waktu lalu saat ditemui di kantornya.
Baca Juga: Siswa SMAN 1 Kedamean Diberi Pemahaman tentang Pemilu oleh KPU Gresik
Dari penjelasannya, adanya sumbangan itu dikarenakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cukup untuk mengcover seluruh kebutuhan sekolah, termasuk rehabilitasi bangunan sekolah, kegiatan siswa, dan lainnya.
Permohonan sumbangan partisipasi itu disampaikan ke wali murid oleh Komite Sekolah di SMAN 1 Kedamean, yang diketuai oleh Parno, mantan anggota DPRD Gresik. Parno jadi Ketua Komite SMAN 1 Kedamean diambil dari aspek ketokohannya meski dia tidak punya anak yang sedang sekolah di SMAN 1 Kedamean.
Baca Juga: Tekad SMAN 1 Kedamean untuk Membentengi Siswa dari Penyalahgunaan Narkoba
"Jadi Komite Sekolah menyampaikan ke wali murid tentang kebutuhan sekolah. Untuk angka berapa sumbangan partisipasinya, tidak ditentukan. Semua diserahkan sesuai kemampuan wali murid. Sumbangan partisipasi itu dikembalikan lagi kepada siswa untuk mendukung kegiatan mereka. Misalnya jika ada lomba ke luar kota, uang sumbangan itu yang digunakan," katanya sambil menyebut terdapat 30 kelas di SMAN 1 Kedamean dengan jumlah siswa mencapai 1000 lebih. (did)
Editor : Redaksi