Korban Pengeroyokan di Desa Wedani Berharap Para Terlapor Segera Dipanggil

Reporter : -
Korban Pengeroyokan di Desa Wedani Berharap Para Terlapor Segera Dipanggil
Syamsul (tengah) usai memberikan keterangan kepada Polres Gresik
advertorial

Kepolisian Sektor (Polsek) Cerme melimpahkan kasus dugaan pengeroyokan dengan Pelapor Syamsul Anam (34 tahun) ke Polres Gresik sejak 20 Juli 2023. Laporan Syamsul Anam di Polsek Cerme teregister dengan Laporan Polisi nomor LP/20/VII/2023/SPKT/POLSEK CERME/POLRES GRESIK /POLDA JAWA TIMUR tanggal 27 Juni 2023 tentang terjadinya tindak pidana "Barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang /pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 KUHP".

Usai mendapatkan pelimpahan perkara dari Polsek Cerme, Satreskrim Polres Gresik kemudian memanggil Pelapor, yakni Syamsul Anam, pada Senin 31 Juli 2023. Pemanggilan Syamsul Anam tersebut untuk dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Gresik. Adapun Terlapor ialah kakak beradik berinisial KS (35 tahun) dan AG (25 tahun), dkk., warga Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Urugan di Desa Kedayang Diduga Ilegal, Polisi dan Satpol PP Perlu Menertibkan

Syamsul Anam yang didampingi pengacaranya, yaitu Nanang Sutrisno dan Tomuan Sugianto Hutagol, berharap kasus pengeroyokan yang dialaminya bisa segera mendapat penjelasan hukum. Dalam keterangannya kepada tim Redaksi Lintasperkoro.com, Syamsul Anam berkata jika penyelidik dari Unit 1 Satreskrim Polres Gresik yang dipimpin oleh Ipda Komang Andhika selaku Kanit Idik 1 Satreskrim Polres Gresik, akan melakukan penyelidikan dalam 20 hari ke depan untuk menentukan status hukum Para Terlapor.

Terkait keterangannya kepada Kepolisian di Polres Gresik, dia secara gamblang bercerita tentang peristiwa yang dialaminya pada Selasa malam, 27 Juni 2023. Menurutnya, keterangannya kepada Penyelidik Polres Gresik dan kepada Penyelidik Polsek Cerme masih sama.

“Keterangan saya masih tetap dan tidak berubah. Sama dengan keterangan yang saya sampaikan ke Polsek Cerme,” kata Syamsul Anam.

Jika mengingat pengeroyokan yang menimpanya pada Selasa malam, 27 Juni 2023, Syamsul Anam masih trauma. Bagaimana tidak, dia mengaku jadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang, termasuk Kepala Desa Wedani, inisial HS.

Dijelaskan Syamsul Anam, sebelum peristiwa pengeroyokan, dia sedang ‘cangkruk’ di rumah Soleh yang tak jauh dari rumahnya di Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Sekitar jam 21.00 WIB, mobil milik Syamsul Anam dipinjam oleh Soleh untuk mengantar berkat ke beberapa warga di Kampungnya. 

Di sela mobilnya dipinjam, Syamsul Anam memperbaiki motor milik Ismaun. Saat memperbaiki itulah, ada KS dan AG datang ke rumah Soleh. Salah satu dari mereka bertanya kepada Ismaun, “Ada Syamsul ta?”.

AG dan KS melihat Syamsul sedang memperbaiki motor lalu dihampiri. Tanpa berkata apapun, Syamsul langsung dikeroyok oleh AG dan KS. Selang beberapa menit kemudian, datang HS selaku Kepala Desa (Kades) Wedani. Menurut penjelasan Syamsul Anam, kedatangan HS bukan melerai malah ikut memukulnya denga cara memitingnya. 

“Lurah memiting saya. Dia bilang, bawa ke Balai Desa (Wedani) saja. Disini gak enak. Sampai di Balai Desa, saya dipukulin lagi. Saya tanya ke para pelaku, ‘saya salah apa?’ Pak Lurah (Kades Wedani) nunjukkin HP, bilangnya ‘Kamu itu foto dengan istri orang’. Saya bilang, panggilkan istrinya,” jelas Syamsul Anam kepada Lintasperkoro.com, Rabu 2 Agustus 2023.

“Saya dituduh upload foto dengan istrinya di TikTok. Saya bantah karena saya tidak merasa posting di TikTok. Tapi, mereka tidak peduli. Saya terus dipukuli. Ada beberapa warga lagi yang datang ke Balai Desa ikut mukul hingga saya tidak sadarkan diri. Saya dimasukkan ke Toilet selama 1 jam-an. Tidak ada yang menolong. Ada yang telpon ke kakak, dia bilang ‘Nih adikmu mbleyer di Desa Wedani’. Kemudian kakak saya datang saat saya masih di toilet. Lalu datang Polisi. Saya diantar ke Puskesmas (Cerme) oleh Polisi,” jelas Syamsul Anam.

Kini, Syamsul berharap status hukum terkait dengan laporannya. Dia ingin, Polres Gresik segera memanggil Para Terlapor dan diharapkan segera dinaikkan ke penyidikan.

Baca Juga: Fajar Sodik Dilaporkan ke Polres Gresik atas Dugaan Ancaman Pembunuhan

Diberitakan sebelumnya, Syamsul Anam, warga Dusun Tempel, Desa Wedani, dikeroyok oleh sejumlah orang di Desa Wedani, pada Selasa malam, 27 Juni 2023. Terduga pelakunya diantaranya kakak beradik berinisial KS (35 tahun) dan AG (25 tahun), dan banyak lagi.

Kasus ini juga menyeret nama Kepala Desa Wedani, berinisial HS. HS disebut turut melakukan pemukulan terhadap Syamsul Anam. Hasil visum yang dilakukan Puskesmas Cerme menyebutkan bahwa Syamsul Anam mengalami beberapa luka dan memar. Visum yang dilakukan oleh Dokter umum Puskesmas Cerme, dr Zuni Anggraeni Humairoh, ini secara rinci menyebutkan bahwa Samsul Anam mengalami bengkak dan memar di bagian dahi kiri diameter ± 3 cm, luka lecet di dahi kiri ± 1 cm, luka robek di kepala atas bagian kiri ± 1 cm. Visum dilakukan pada Selasa, 27 Juni 2023, mulai pukul 22.30 WIB.

Menurut Samsul, dia dikeroyok oleh sejumlah orang, dua diantaranya ialah KS dan AG. Pengeroyokan itu pertama kali terjadi saat Syamsul bermain di rumah Soleh, pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.

Dari rumah Soleh, Syamsul digelandang ke Balai Desa oleh Kepala Desa Wedani, yakni HS. Tiba di Balai Desa Wedani, Samsul kembali mendapat bogem dari beberapa orang, termasuk diduga Kepala Desa Wedani inisial HS. Akibat pukulan bertubi-tubi tersebut, Syamsul pingsan.

Aksi pengeroyokan terhadap Syamsul diduga dipicu oleh foto yang beredar di TikTok. Foto tersebut menampilkan Syamsul bersama seorang wanita yang diketahui wanita tersebut ialah UM, istri dari salah satu terduga pelaku berinisial KS.

"Saat UM (istri KS) menjawab, bahwa dirinya (UM) yang melakukan (upload video ke TikTok), tetap saja pemukulan kepadaku tak berhenti. Lalu mereka membawaku ke kamar mandi yang ada di kantor Desa Wedani sampai aku pingsan. Saat sadar, personil Polsek Cerme datang dan membawaku ke Puskesmas," kata Syamsul bercerita.

Baca Juga: Bos Kavling di Menganti Dilaporkan ke Polres Gresik atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Video yang beredar di TikTok berdurasi 10 detik dengan akun @hanyakamu1138 sempat ditonton oleh KS, suami dari UM. Tidak terima istrinya tampak mesra dengan Syamsul, KS mengajak saudaranya AG dan beberapa orang mencari keberadaan Syamsul.

Terkait laporan Syamsul ke Polsek Cerme, sebelumnya disampaikan Kanit Reskrim Polsek Cerme, Aipda Matraji bahwa Polsek Cerme akan terus melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi, para Terlapor dan juga Pelapor. Pemeriksaan dilakukan termasuk mendalami keterlibatan Kepala Desa (Kades) Wedani, HS.

“Dari keterangan korban, memang Kades (Wedani) ikut terlibat. Namun, masih kita lidik dan dalami kasus ini,” katanya, Senin (2/7/2023).

Kapolsek Cerme, AKP Musihram mengatakan, penyidik Polsek Cerme telah melakukan penyelidikan dan beberapa saksi sudah dimintai keterangan.

"Masih dalam lidik para saksi," ujar Kapolsek Cerme, AKP Musihram dikonfirmasi redaksi Lintasperkoro.com, Jumat 30 Juni 2023. (adi)

Editor : Syaiful Anwar