Kemacetan di Pasar Patemon Diduga Lahan Parkir dan Pedagang Penyebab Utama

Reporter : -
Kemacetan di Pasar Patemon Diduga Lahan Parkir dan Pedagang Penyebab Utama
Ilustrasi
advertorial

Pasar Patemon adalah salah satu pasar tradisional di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, yang merupakan sentral aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

Aktivitas pasar yang diselenggarakan dua hari sekali ini sering kali menjadi sorotan publik akibat kemacetan yang nyaris terjadi. Warga dan pengguna jalan mengeluhkan padatnya lalu lintas di sekitar pasar, terutama pada jam-jam sibuk.

Sapran (nama samaran), salah satu aktivis setempat memberikan keterangannya, diduga penyebab utama kemacetan adalah penggunaan sisi jalan raya sebagai lahan parkir dan area berdagang oleh para pedagang. Hal ini menyebabkan penyempitan ruas jalan dan mengganggu arus lalu lintas yang seharusnya lancar.

"Kerapkali terjadi kemacetan cukup panjang jika hari pasaran berlangsung dua hari sekali. Kalau saya lihat, itu diduga lahan parkir dan para pedagang menggunakan sisi jalan raya," ungkapnya, Kamis (26/9/2024).

Pasar tradisional Patemon sejatinya sudah memiliki lahan parkir yang disediakan untuk para pembeli dan pedagang. Namun, kenyataannya banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terlihat parkir di sepanjang badan jalan. Hal ini menyebabkan penyempitan ruas jalan dan mengganggu arus lalu lintas yang seharusnya lancar.

“Kendaraan yang parkir sembarangan ini jelas menghambat. Bukan hanya menyulitkan pengendara, tetapi juga membahayakan keselamatan,” imbuhnya.

Ia juga menyebut bahwa kondisi ini semakin parah saat hari-hari besar, ketika pasar menjadi lebih ramai.

Pertanyaan besar yang muncul di benak Sapran, "Dimana aparat terkait dalam menyikapi masalah ini?"

Dinas Perhubungan Bangkalan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangkalan, dan Pemerintah setempat seharusnya memiliki peran dalam menata lalu lintas dan ketertiban di pasar. Namun, hingga kini, penanganan masalah kemacetan di Pasar Patemon tampaknya masih belum terlihat nyata.

Masalah ini menurut Sapran bukanlah hal baru, namun harus ada solusi lebih konkret.

"Itu bisa dikoordinasikan dengan pihak Kepala Desa dan muspika setempat," kata Sapran dengan idenya.

Selain itu, alternatif penataan ulang lahan parkir, pemindahan pedagang unggas ke area khusus, serta penegakan hukum yang lebih tegas dari pihak berwenang bisa menjadi langkah awal yang efektif.

Pasar Patemon adalah bagian penting dari roda ekonomi bagi warga sekitar, namun tanpa penanganan serius dari pihak terkait, kemacetan yang terus-menerus terjadi bisa berimbas negatif pada aktivitas perekonomian dan kenyamanan warga.

Dengan adanya tindakan tegas dan solusi jangka panjang, diharapkan kondisi ini dapat segera membaik, sehingga semua pihak, baik pedagang, pembeli, maupun pengguna jalan, dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman. (L4N)

Editor : Bambang Harianto