Janji Jokowi Palsu, Kata Pengusaha Alsintan asal Kabupaten Madiun

Reporter : -
advertorial

Ingatan Agus Zamroni terhadap janji Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi Presiden masih terekam sampai saat ini. Kala itu, Jokowi berjanji akan membeli 1000 unit alat mesin pertanian (alsintan) yang diproduksi oleh PT Mitra Miharta. Agus Zamroni menduduki jabatan sebagai Direktur di perusahaan yang memproduksi alat panen combine harvester (alat panen) merk ZAAGA tersebut.

Untuk mengungkap kekecewaannya tersebut, Agus Zamroni memasang spanduk bertuliskan “Terima Kasih Bapak Jokowi Telah Membohongi Industri Mesin Pertanian Dalam Negeri, 2015 2024”. Spanduk tersebut dipasang di tembok pabrik dan menghadap ke Jalan Raya Madiun-Ponorogo, di Kabupaten Madiun.

Baca Juga: ICMI Siap Sukseskan Swasembada Pangan Melalui Program Brigade Pangan Cendekia

“Ya, akibat janji yang tidak ditepati oleh Jokowi,” kata Agus Zamroni, pada Rabu (13/11/2024).

Ihwal kekecewaan Agus Zamroni bermula ketika kunjungan Jokowi ke Kabupaten Madiun pada tahun 2015 silam. Kala itu, pada 6 Maret 2015, lokasi usaha Agus di Desa Mlipir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, didatangi oleh Presiden Jokowi. Kedatangan Jokowi ke Madiun, bersamaan dengan pembagian traktor di Jetis, Kabupaten Ponorogo.

"Yang jelas harinya bersamaan dengan acara pembagian traktor di Jetis, Ponorogu. Pak Jokowi diagendakan mengunjungi workshop kami. Jadi, bukan kami yang mengundang," kenang Agus.

Datang di workshop usaha milik Agus, ialah Presiden Jokowi didampingi oleh Iriana Jokowi, Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) Pratikno, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan beberapa pejabat lain. Kehadiran rombongan presiden disambut meriah warga desa serta karyawan workshop.

Ketika melihat mesin pemanen mini bermerek Zaaga BN 120 At, Jokowi berhenti agak lama. Jokowi tertarik dengan mesin tersebut. Terjadilah dialog antara Agus dengan Jokowi, disaksikan rombongan. Disitu, Jokowi menyatakakan agar Pemerintah memborong 60 ribu unit alsintan, termasuk Zaaga yang kala itu sudah masuk e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Agus pun menyampaikan ke Jokowi jika kemampuan produksi perusahaannya masih kecil, yakni hanya 200 unit. Supaya bisa memenuhi pembelian dari Pemerintah, perlu suntikan modal. Setelah kembali berdialog, ada kesepakatan yang membuat Agus sumringah. Jokowi pesan 1.000 unit mesin pemanen padi mini merek Zaaga.

Saat itu, Agus tak berpikir panjang. Dia pun tak mengikat pesanan alsintan yang diucapkan Jokowi dengan kontrak. Wajar karena Agus sangat yakin bahwa pernyataan Presiden itu, tidak akan meleset di kemudian hari. Apalagi di sela kunjungan itu, Jokowi memberikan pernyataan 'menyejukkan' di depan awak media.

Baca Juga: Menteri Pertanian Amran Sulaiman Stop Sementara Impor Daging Domba

"Tahun ini, kami memesan 60 ribu unit alat mesin pertanian (alsintan) dan sudah kita arahkan untuk memakai produksi dalam negeri. Seperti produk yang ada di Madiun ini. Ini merek Zaaga sudah masuk e-katalog, jadi tidak usah pakai lelang. Bisa langsung beli," ungkap Jokowi di hadapan wartawan saat sesi wawancara.

advertorial

Kemudian Jokowi mendorong agar kapasitas produksi dari industri alsintan milik Agus Zamroni, bisa diperbanuak.

"Hanya memang produksinya masih belum mampu mengcover yang 60 ribu tadi. Saya kira ke depan, pabrik-pabrik seperti ini berkembang pesat. Karena permintaan akan melonjak. dalam rangka swasembada pangan," kata Jokowi.

Sekian tahun berlalu, Agus pun menjadi tahu bahwa janji Presiden Jokowi itu, ternyata palsu. Seribu unit mesin pemanen mini Zaaga, menumpuk di gudang. Dirinya terpaksa memasarkan sendiri 1.000 mesin pemanen padi mini ke sejumlah Pemerintah Daerah. Hasilnya lumayan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Pemprov Maluku membelinya. Pada tahun 2019, barulah Kementerian Pertanian (Kementan) beli meski hanya 50 unit.

"Berkali-kali saya bersurat kepada Pak Presiden, belum ada realisasinya hingga hari ini. Saya mengalami banyak kerugian, kini masih ada stok unit di gudang kami yang belum dibeli Pemerintah sesuai ucapan pak Presiden," tuturnya.

Baca Juga: Kanal dan Nomor Pengaduan Kementerian Pertanian untuk Laporkan Gratifikasi atau Pupuk Ilegal

Agus menambahkan, sebelumnya dulu di tahun 2022, pernah viral hingga membuat pihak Kementan dan dari Kementerian Perindustrian turun untuk mengklarifikasi kebenaran pernyataan Agus tersebut. Hingga akhirnya dari pihak Pemerintah berjanji akan menyelesaikannya, tetapi nyatanya tidak ada tindak lanjut sampai Jokowi selesai masa tugasnya sebagai Presiden.

Agus juga menyesalkan tindakan pemerintah yang katanya produk mesinnya kurang bagus jika dibandingkan produk impor, tetapi nyatanya ketika diuji di lembaga milik pemerintah melalui Balai Penguji Mekanisasi Pertanian produknya lolos dan terbit sertifikasinya.

“Produk saya katanya kurang bagus,dan masih bagus produk import,tapi melalui balai penguji produk saya ini lolos dan bersertifikasi,terus ini yang salah siapa,sertifikasi produk atau yang membuat,” ujarnya.

Tindakan Agus selama ini terus menerus memberikan surat ke pihak Istana juga ke kementerian hingga terakhir dia layangkan di bulan Januari 2024, dan harapan Agus dengan adanya aduan langsung yang dibuka oleh Wapres Gibran, keluhannya bisa ditanggapi. (*)

Editor : Bambang Harianto