PT Oneject Indonesia Ekspor 351 Ton Kratom

Dampingi Menteri Perdagangan, Budi Santoso, Bea Cukai turut lepas ekspor perdana 351 ton kratom, yang dikemas dalam 13 kontainer 40 feet, senilai 1,053 juta USD milik PT Oneject Indonesia, pada Jumat (28/02/2025) di Kawasan GIIC Cikarang Pusat, Bekasi.
Sebagai produk endemik yang tumbuh di wilayah Indonesia dan kemudian melalui pengolahan sterilisasi dengan teknologi tinggi, produk tersebut banyak diminati di pasar internasional. Bea Cukai pun menjadi instansi pemerintah yang berperan strategis dalam mendukung produk lokal ini menuju global.
Baca Juga: Dari Kratom hingga Porang, ini Daftar Komoditas yang Dilarang Diekspor oleh Mendag RI
"Kita mendukung kegiatan ekspor komoditas ini, karena kratom tidak banyak tumbuh di negara lain sehingga menjadi keunggulan negara kita dan bisa kita maksimalkan. Kembali lagi, Bea Cukai sebagai pintu terakhir perdagangan ekspor, kita dukung penuh selama persyaratan ekspor dari instansi teknis terkait telah terpenuhi. Sebagai tambahan, kita juga memiliki klinik ekspor yang tersebar di tiap-tiap kantor pelayanan bagi para pengusaha/eksportir yang mau konsultasi terkait kegiatan ekspor," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta Rusman Hadi, didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi Yanti Sarmuhidayanti.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyampaikan bahwa pemerintah telah mengatur ekspor komoditas Kratom dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 21 tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Permendag Nomor 23 tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor pada tanggal 11 Oktober 2024, yang di dalamnya menambahkan komoditas kratom sebagai barang yang diatur ekspornya.
“Pemerintah berharap ekspor produk ini tidak hanya dalam bentuk serbuk saja tetapi sudah melaui proses sterilisasi sehingga kita memperoleh nilai tambah," ujar Budi.
Sementara itu, perwakilan PT Oneject Indonesia, Yahya Cahyana menjelaskan proses yang dilakukan di pabriknya berbeda dengan metode konvensional yang memakan waktu cukup lama, produk cukup dijalankan melalui conveyor sehingga lebih cepat dan mempunyai ketahanan terhadap patogen sehingga kualitas produk bisa lebih terjaga. Kini belasan container produk kratom kini telah siap untuk diekspor. (*)
Editor : Syaiful Anwar