Kisah Inspiratif Nurhayati Subakat, Pendiri Brand Kecantikan Wardah

Di sebuah kota kecil di Provinsi Sumatra Barat, lahirlah seorang perempuan yang kelak menjadi inspirasi banyak orang, khususnya bagi perempuan-perempuan Indonesia yang bercita-cita tinggi. Nurhayati Subakat, seorang anak dari keluarga sederhana, tumbuh dengan semangat belajar yang luar biasa.
Dari kecil, ia sudah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan yang membawanya meraih pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Farmasi.
Baca Juga: Wardah Ajak Global Muslim Around The World Terus Bergerak Melalui Wardah Global Quran Movement
Dari Apotek Kecil ke Brand Kecantikan Nasional
Setelah menyelesaikan studinya, Nurhayati tidak langsung membangun bisnis besar. Ia memulai kariernya dengan bekerja di rumah sakit. Namun, kecintaannya pada dunia farmasi dan kecantikan membuatnya berani melangkah lebih jauh. Dengan modal keberanian dan ilmu yang ia miliki, Nurhayati mendirikan usaha kecil di garasi rumahnya pada tahun 1985, memproduksi sampo dengan merek Wardah.
Di awal perjalanannya, usaha ini tidak langsung besar. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan modal hingga persaingan dengan merek-merek asing yang sudah lebih dulu menguasai pasar. Tapi ada satu hal yang membedakan Nurhayati dari pengusaha lainnya: ketulusannya dalam menciptakan produk halal yang sesuai dengan kebutuhan perempuan Muslim di Indonesia.
Badai yang Hampir Mematahkan Langkahnya
Kesuksesan tidak datang dengan mudah. Di tahun 1997, pabriknya mengalami kebakaran hebat. Semua hampir musnah. Bagi banyak orang, ini bisa jadi akhir dari perjuangan, tapi tidak bagi Nurhayati. Dengan keyakinan bahwa setiap musibah adalah ujian yang bisa membawa berkah, ia membangun kembali bisnisnya dari nol.
Dengan penuh keteguhan, ia justru menjadikan peristiwa itu sebagai titik balik, memperkuat strategi bisnisnya, dan memastikan bahwa produk-produk Wardah, Make Over, Emina, hingga Kahf bisa bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
Baca Juga: Wardah Revolusi Skincare Regime dengan Sunscreen Berteknologi Advance Skinboost DNATM
Pemimpin yang Berhati Lembut dan Penuh Prinsip
Di balik kesuksesannya, Nurhayati bukanlah tipe pemimpin yang hanya fokus pada keuntungan. Ia memiliki prinsip bahwa bisnis harus memberi manfaat bagi banyak orang. Filosofi ini tercermin dalam cara ia mengelola perusahaannya, Paragon Technology and Innovation (PTI).
Ia selalu menekankan pentingnya etika, kejujuran, dan kepedulian terhadap karyawannya. Ia pun aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mendukung pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Mengapa Nurhayati Subakat Layak Jadi Panutan?
Baca Juga: Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah
Nurhayati bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga seorang pemimpin yang rendah hati dan penuh inspirasi. Ada beberapa nilai yang membuatnya patut dijadikan teladan:
1. Keteguhan dalam Menghadapi Ujian
Saat pabriknya terbakar, ia tidak menyerah, melainkan bangkit lebih kuat.
2. Bisnis dengan Prinsip dan Kejujuran
Ia tidak hanya mengejar profit, tapi juga memastikan bahwa bisnisnya membawa manfaat bagi banyak orang.
3. Rendah Hati dan Berorientasi Sosial
Ia tidak hanya membangun bisnis untuk dirinya sendiri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi dalam pendidikan.
*) Saiful Islam (Inbound Marketing Practitioner and Business Ecosystem Builder).
Editor : Zainuddin Qodir