Tragedi Kamis Kliwon di Jalur Cangar Pacet - Batu, 10 Orang Meninggal Dunia

Reporter : -
Tragedi Kamis Kliwon di Jalur Cangar Pacet - Batu, 10 Orang Meninggal Dunia
Tim gabungan sedang berupaya evakuasi korban dari dalam mobil yang tertimpa material longsor

Idul Fitri 1446 Hijriyah baru saja usai. Perayaan sakral umat muslim tersebut jatuh pada 1 April 2025. Seluruh umat muslim bersuka cita menggemakan takbir "Allahu Akbar" sebagai tanda hari kemenangan setelah sebulan menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Suka cita itu juga dilakukan oleh Masjid Zatmo Setio (31 tahun), Rani Anggraeni (28 tahun), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6 tahun), Putri Qiana Ramadhani (2 tahun), H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61 tahun), dan Saudah (70 tahun), yang kesemuanya warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tigarunggu, 1 Korban Tewas

Hal yang sama dilakukan oleh Mikaila F.Z. (3,5 tahun), Ahmad Fiki Muzaki (28 tahun), dan Fitria Handayani (27 tahun). Satu keluarga ini asal Dusun Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Mereka semua sama dengan umat muslim pada umumnya di Hari Lebaran, yakni meminta maaf dan memaafkan. Siapa sangka, Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 ini menjadi terakhir kalinya bagi mereka untuk merayakannya.

Ya, 2 hari pasca merayakan Idul Fitri tepatnya pada Kamis kliwon, 3 April 2025, terjadi longsor di jalur Cangar - Pacet, Kabupaten Mojokerto. Longsor yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB tersebut merenggut nyawa mereka.

Mobil Innova yang ditumpangi oleh Masjid Zatmo Setio, Rani Anggraeni, Syahrul Nugroho Rangga Setiawan, Putri Qiana Ramadhani, H. Wahyudi, Hj. Jainah, dan Saudah, tertimpa material longsor hingga terseret ke jurang.

Yang dilingkari merupakan korban longsor asal Desa KloposepuluhYang dilingkari merupakan korban longsor asal Desa Kloposepuluh

Begitupun keluarga Ahmad Fiki Muzaki yang membawa anak dan istrinya, yaitu Fitria Handayani dan Mikaila F.Z, tertimpa material longsor saat menumpangi mobil pick up warna putih, plat nomor S 9137 NI. Mobil pick up tersebut terhempas hingga masuk ke jurang.

Pasca kejadian itu, jalur Cangar ditutup untuk umum. Di sisi lain, Tim Gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Relawan, dan PMI (Palang Merah Indonesia), mulai mencari korban.

Sore hari pasca longsor, Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 15.40.WIB, seorang korban longsor bernama Masjid Zatmo Setio ditemukan. Jenazahnya dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Hasta Brata, Kota Batu, menggunakan Ambulance PMI. Setelah jenazah teridentifikasi, Masjid Zatmo disucikan, kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kloposepuluh pada Jumat (4/3/2025) pukul 01.30 WIB.

Baca Juga: Warga Desa Kloposepuluh Meninggal Dunia Kecelakaan di Jalur Cangar

Pencarian korban longsor Pacet dilanjutkan pada Jum'at 4 April 2025 mulai pukul. 07.00 WIB. Hasilnya, ditemukan kembali 9 korban longsor. 4 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberglagah, Kabupaten Mojokerto, dan 6 Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.

Pergi ke rumah besan

Kepala Desa (Kades) Kloposepuluh, Sumardi menjelaskan, 7 warganya yang menjadi korban longsor di Pacet (Kabupaten Mojokerto) merupakan 1 keluarga. Mereka pergi mengendarai mobil Innova untuk silaturahmi ke rumah besannya di Kota Batu.

Informasi mengenai warganya yang jadi korban longsor di jalur Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, diperoleh dari warga.

“Kami langsung melacak ke sana (Cangar). Saya pagi tadi ke RS Sumberglagah, Mojokerto. Tapi saat menunggu, ternyata jenazah bukan Abah Wahyudi dan keluarga, melainkan korban yang mobil pick up tiga korban. 7 warga saya dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu," ucap Sumardi, Kepala Desa Kloposepuluh, pada Jumat, 4 April 2025.

Baca Juga: Kronologi Warga Perumahan Bukit Bambe Tewas Kecelakaan di Jalan Raya Mastrip Surabaya

Sumardi mengungkapkan, salah satu dari 7 warganya yang jadi korban longsor Jalur Pacet, ialah Wahyudi yang merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT) 10 Desa Kloposepuluh. Dia mengenang, Wahyudi memiliki kepribadian yang baik, sehingga masyarakat menghendaki menjadi Ketua RT seumur hidup.

Abah WahyudiAbah Wahyudi

"Satu keluarganya, Insha Allah semuanya pendiam, tidak pernah ada masalah dengan tetangga atau orang lain,” ungkap Sumardi.

Setelah diidentifikasi di RS Bhayangkara Hasta Brata, 7 warga Desa Kloposepuluh dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Pasegan, Desa Kloposepuluh pada Jumat malam. Setelah itu, 7 korban dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Kloposepuluh. (*)

Editor : Bambang Harianto