Petani di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, kena tipu oleh penjual pupuk palsu. Para pelaku beraksi di wilayah Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, saat petani sedang berada di sawah mereka.
Penjual pupuk itu menawarkan pupuk ke patani. Aksi mereka mengendarai mobil Daihatsu merek GrandMax warna hitam, kemudian menawarkan pupuk ke petani saat mereka sedang menggarap sawah. Kejadian itu pada Selasa, 28 Februari 2024.
Baca juga: Ditreskrimsus Polda Jabar Tangkap Pelaku Usaha Pupuk Palsu, Bahannya dari Pembuat Semen
Salah satu petani yang jadi korban penjual pupuk palsu itu ialah Pardi, warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dia ditawari pupuk murah oleh orang yang tidak dikenalnya dengan mengendarai mobil pick up merek Daihatsu GrandMax warna hitam. Penjual pupuk itu berkeliling di area persawahan.
"Saya ditawari sewaktu berada di sawah siang tadi. Orang tersebut sampaikan kalau dia punya pupuk harga murah, karena saya butuh, akhirnya saya beli 4 sak," ujarnya dilansir viva.co.id.
Setelah membeli, pupuk itu dibawa pulang. Saat sampai di rumahnya itu, dirinya menjadi ragu bahwa pupuk itu palsu. Dan ternyata dugaannya benar, kalau pupuk murah tersebut adalah pupuk palsu.
"Anak saya bilang kalau pupuk yang saya beli palsu, tidak ada baunya, dan menggumpal tidak larut," keluhnya.
Bukan hanya satu, Pardi terpaksa membeli hingga 4 sak akibat tergiur bujuk rayu pelaku. Harganya Rp 650 ribu untuk 4 sak pupuk.
"Bapakku siktas kenek tipu wong dodol pupuk palsu. kenek 650 ewu (Bapak saya barusan kena tipu orang jual pupuk palsu, kena Rp 650 ribu)," kata Eko, anak Pardi.
Usai melakukan aksi penipuan dengan menjual pupuk palsu, pelaku yang menggunakan mobil tersebut langsung kabur.
Baca juga: Ditreskrimsus Polda Jatim Buka Penyidikan Kasus Pupuk Diduga Tidak Berizin dari Gresik
"Iya, orang bawa pick up hitam. Saya kejar sudah hilang dari pandangan," ungkap Pardi lagi.
Dalam melakukan aksinya, kawanan penjual pupuk palsu tersebut langsung mendatangi petani di sawah.
Kepalsuan pupuk tersebut juga sempat dites oleh warga setempat, Mbah Oleng. Pada saat direndam, lama hancurnya. Beda dengan yang sering dipakai petani, yaitu cepat larutnya.
"Itu tadi saya tes, dan dari harga satu kilo cuma Rp 3 ribu. Padahal untuk yang asli harganya Rp 14 ribu, jauh dengan harga yang asli, jelas palsu," terang Mbah Oleng.
Cerita yang sama juga sempat disampaikan, warga Desa Jatirejo, Kecamatan Kunir, Hasyim yang pernah menggunakan pupuk palsu.
Baca juga: Polda Kalimantan Selatan Amankan Ratusan Ton Pupuk Ilegal Merek Gajah Hitam Sakti
"Jika pupuk itu diberikan ke tanaman, bila hijau dan subur dalam jangka 3 hari berarti benar pupuk asli tetapi bila tidak ada perubahan itu palsu," jelas Hasyim
Saiful, warga Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir yang juga pedagang pupuk mengaku yakin jika pupuk tersebut palsu.
"Pupuk NPK16 kalau dijual dibawah harga Rp 600 ribu itu patut dipertanyakan izinnya karena itu tidak mungkin," jlentreh Saiful.
Aksi kawanan penjual pupuk palsu ini terbilang berjalan mulus karena menyasar petani yang tidak semua bisa membedakan antara pupuk asli dan palsu. (viva)
Editor : Syaiful Anwar