Polemik Program Bedah Rumah di Desa Randuboto
Program bedah rumah di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, menjadi perhatian publik karena disebut terjadi dugaan penyimpangan dalam pelaksanaannya. Dugaan penyimpangan mulai dari spesifikasi, pekerja yang melaksanakan, hingga dugaan unsur gratifikasi.
Menanggapi itu, Kepala Desa Randuboto, Andhi Sulandra memberikan klarifikasinya secara tersurat pada Kamis, 21 Agustus 2025. Dari salinan surat yang diterima Redaksi Lintasperkoro.com, Kepala Desa Randuboto menjelaskan bahwa dugaan penyimpangan dana bedah rumah sebesar Rp 14 miliar di Desa Randuboto, tidak benar.
Poin-poin bantahan Kepala Desa Randuboto yaitu bahwa tidak ada rumah fiktif dan tidak sesuai spesifikasi. Semua rumah yang dibangun sesuai dengan standar. Dan tidak ada konflik kepentingan tentang penyediaan barang karena ditangani oleh BUMDes Amanah Sejahtera.
“Untuk pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal sudah sesuai dengan standar dan berfungsi. Tidak ada manipulasi laporan progress pekerjaan karena semua didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan dari dinas terkait,” kata Kepala Desa Randuboto, Andhi Sulandra.
Untuk diketahui, warga Desa Randuboto mendapatkan alokasi bantuan bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Alokasi anggaran yang disediakan senilai Rp 20 juta per unit rumah kepada warga. Bantuan ini bertujuan memperbaiki dan memastikan rumah-rumah warga di sekitar Sungai Bengawan Solo menjadi layak huni.
Program BSPS merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah rumah yang tidak layak huni. Dana stimulan sebesar Rp 20 juta diberikan kepada penerima bantuan, yang dapat digunakan untuk pembelian bahan bangunan (Rp 17,5 juta) dan upah tukang (Rp 2,5 juta).
Bantuan yang diterima warga Desa Randuboto yang disalurkan melalui Pemerintah Desa Randuboto mencakup beberapa warga. Di tahun 2022, terdapat 85 rumah yang dilakukan bedah rumah, dengan nilai anggaran Rp 7,7 miliar. Selain untuk bedah rumah, anggaran tersebut digunakan untuk penataan kawasan di tepi Bengawan Solo, mulai dari pelebaran jalan, sanitasi.
Kemudian pada tahun 2023, Desa Randuboto kembali mendapat bantuan bedah 161 rumah dengan total anggaran Rp 14 miliar. Berlanjut di tahun 2024, Desa Randuboto kembali mendapat bantuan bedah rumah untuk 181 unit dengan anggaran Rp 21 miliar. Total ada 427 rumah warga yang dibedah sejak tahun 2022 sampai 2024. (*)
Editor : Bambang Harianto