Kisah Haru Sahawi dan Poniyem, 11 Tahun Hilang dan Baru Ditemukan

Reporter : -
Kisah Haru Sahawi dan Poniyem, 11 Tahun Hilang dan Baru Ditemukan
Pertemuan Sahawi dan Poniyem, setelah 11 tahun menghilang
advertorial

Kisah haru bercampur gembira dirasakan orang tua yang bernama Sahawi dan Poniyem, warga Kabupaten Banyuwagi, Provinsi Jawa Timur, yang mendapati anaknya ditemukan kembali berkat kerja Bhabinkambtibmas Polsek Gondang, Aipda Oktafrian Witdiantoro bersama Tim Rumah Singgah ODGJ dan Dinas Sosial Tulungagung.

“Cerita ini bermula pada tanggal 16 Oktober 2023 di RT 5 RW 3, Dusun Kedung Manten, Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, ditemukan mister x dengan jenis kelamin laki-laki dalam keadaan pingsan di pinggir kandang ayam oleh warga,” terang Aipda Oktafrian yang menceritakan kronologis kepada Tim Humas Polres Tulungagung.

Baca Juga: Info Anak Hilang : Siswi SMP PGRI 1 Kota Mojokerto Dilaporkan Hilang Sejak 9 September 2024

Kemudian diinformasikan ke Dinas Sosial Tulungagung dan oleh Dinas Sosial Tulungagung dibawa ke Puskesmas. Selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit dr. Iskak Tulungagung.

“Selama perawatan di RS. Dr Iskak, keadaan mister x sudah membaik dan tanggal 25 Oktober 2023 dibawa ke Dinas Sosial Tulungagung. Saat itu masih belum ada kejelasan jati diri mister x, hanya menulis nama Joshua dan alamat hanya menggambar rumah. Selanjutnya, tanggal 30 Oktober 2023 dibawa ke Rumah Sakit Menur Surabaya. Karena diduga mister x mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.

“Mister x itu sempat mengaku bernama Joshua, orang tuanya namanya Sahawi. Alamatnya Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Setelah dilakukan pelacakan, ternyata untuk nama Joshua dan nama orang tua dan alamat itu tidak ada,” sambungnya.

Kemudian dibawa ke Dinas Catatan Sipil guna dicek sidik jari dan mata, ternyata tidak membuahkan hasil karena dimungkinkan belum melakukan E- KTP.

Masih kata Aipda Oktafrian, dari Dinas Sosial Tulungagung diserahkan ke Rumah Singgah ODGJ, pada 20 November 2023, untuk dilakukan perawatan dan untuk mengorek jati diri dari mister x.

“Selanjutnya dari pihak Rumah Singgah ODGJ yang kami kelola dilakukan perawatan dan pengobatan selama 4 hari. Akhirnya mengaku mister x namanya yaitu Sanusi, orang tua Sahawi dengan Alamat Desa Tegalharjo Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Selanjutnya dengan adanya pengakuan tersebut, kami membuat video yang menerangkan bahwa identitas sekaligus wajah tersebut melalui medsos. Kemudian, kami juga koordinasi dengan pihak Polsek Glenmore. Alhamdulillah pada hari Jumat 24 November 2023, dari pihak keluarga menghubungi Polsek Glenmore setelah melihat video yang mirip dengan Sdr. Sanusi bersama seorang Polisi,” terang Frian.

Baca Juga: Polisi Berhasil Amankan Terduga Pelaku Pencurian Kotak Amal di Masjid Tulungagung

"Kemudian Polsek Glenmore menghubungi kami dan memastikan keberadaan orang yang mengaku Sdr. Sanusi. Kami berkomunikasi dengan pihak keluarga melalui video call. Pihak keluarga yakin karena orang yang mengaku Sdr. Sanusi mempunyai Tatto di dada sebelah kiri," imbuh Frian.

“Pada hari Minggunya tanggal 26 November dari pihak keluarga datang ke Tulungagung. Setelah datang pengecekan dari KK dan KTP, ternyata benar bahwa pria itu tersebut bernama Sanusi, orang tua Sahawi. Ibunya namanya Poniyem dengan alamat Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi serta keterangan orang tua bahwa Sdr. Sanusi punya tato di dada sebelah kiri,” lanjutnya.

Pada hari itu juga, langsung dibawa pihak keluarga ke Banyuwangi dengan didampingi Pemerintah Desa dan Bhabinkamtibmas.

“Dari cerita keluarganya, bahwa Sanusi menghilang kurang lebih sebelas tahun, setelah sempat bekerja di Sumatra dan Bali,” katanya.

Baca Juga: Polres Tulungagung Siagakan Personel untuk Pengamanan Gudang KPU

Orang tua sudah berusaha mencari dan akhirnya pasrah atas hilangnya Sanusi yang dicarinya tidak ketemu.

“Sejak lulus SD, Sanusi diajak saudaranya bekerja di Sumatra sekitar enam tahun. Ada gejala ODGJ diajak pulang keluarga dan diantar berobat di RS Lawang. Setelah sembuh, diajak pulang. Kemudian bekerja di Bali sekitar delapan bulan, pulang ke Bayuwangi mengaku sakit gigi. Sekitar tiga bulan kemudian menghilang sampai ditemukannya di Tulungagung,” tandas Aipda Frian.

Ibunya Sanusi, Bu Poniyem menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya.

“Kami menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan semua pihak dan akhirnya kami menemukan anak kami yang telah lama menghilang,” tandasnya. (ins)

Editor : Syaiful Anwar