Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Perlindungan Sempadan Sungai Sebagai Habitat Ikan
Komunitas Nelayan Sekarmulyo bersama warga Dusun Paras, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, melakukan sosialisasi Green Belt Suaka Ikan Sungai Brantas. Acara ini dihadiri sebanyak 50 peserta dari Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Darul Ulum Jombang, Pemerintah Desa Turi Pinggir, Masyarakat Desa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, DLH Kabupaten Jombang, Perum Jasa Tirta 1, Dosen Universitas Darul Ulum Jombang, dan ECOTON.
Green belt suaka ikan Sungai Brantas merupakan salah satu upaya menjaga kawasan perairan untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan melindungi habitat ikan.
Koordinator Komunitas Nelayan Sekarmulyo, Supriyo menjelaskan, sejak tahun 1980-an sampai sekarang, keanekaragaman jenis ikan di Sungai Brantas menurun dan beberapa ikan sudah tidak ditemukan lagi. Hal ini dikarenakan adanya limbah cair yang dibuang di Sungai Brantas dan sampah plastik.
Upaya melindungi sempadan sungai dari Komunitas Sekarmulyo Jombang dengan mengajak menjala ikan bersama para nelayan. Dan mengenalkan jenis ikan yang ada di Sungai Brantas sebagai bentuk edukasi.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mengajak peserta untuk menanam pohon di taman bantaran Sungai Brantas dan memasang plakat himbauan untuk tidak menangkap ikan dengan cara yang dianggap membahayakan, seperti menggunakan racun, listrik, bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya.
Baca Juga: BRUIN Melakukan Restorasi Kawasan Mangrove Lewat Kampanye Merdeka untuk Mangrove Surabaya
Dodi Tri Nur Afrianto dari Bidang PPLH Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa lokasi di wilayah ini terjaga dan tempat terbaik untuk habitat ikan.
Upaya pelestarian kawasan suaka ikan Sungai Brantas di wilayah Jombang ini merupakan langkah yang baik untuk melindungi habitat sungai agar keanekaragaman ikan di sungai brantas tetap lestari, kualitas air sungai tetap terjaga dan masyarakat jawa timur bisa menikmati ikan asli sungai brantas.
Direktur Eksekutif ECOTON, Daru Setyorini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara ECOTON, Pemerintah, dan Komunitas Sekarmulyo, dalam melakukan project pemulihan kualitas air sungai brantas.
Baca Juga: Yayasan Konservasi Sungai Nusantara dan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Lakukan Sensus Serangga Air
70% penduduk Jawa Timur ada di daerah aliran sungai (DAS) Brantas, sehingga apa yang dilakukan oleh masyarakat sepanjang DAS Brantas akan berpengaruh pada kegiatan nelayan sungai brantas.
Jika Sungai bersih, limbah terkendali, sampah rumah tangga dapat dikelola dengan baik, maka sungai akan bersih, kualitas air baik, dan banyak ikannya. Kerusakan dan pencemaran dapat dicegah agar tidak semakin buruk kedepan dan bisa tetap terjaga untuk saat ini dan akan datang. (kin)
Editor : Syaiful Anwar