Dulu Dianggap Hama, Kini Lobster Menjadi Primadona

Reporter : -
Dulu Dianggap Hama, Kini Lobster Menjadi Primadona
Lobster
advertorial

Tentu sudah tidak asing lagi dengan reputasi lobster sebagai salah satu hidangan mewah yang banyak digemari oleh masyarakat. Ditambah dengan proses budi daya yang tidak sebentar karena masa pertumbuhannya cukup lambat, membuat komoditas perikanan unggulan ini memiliki harga tinggi.

Meskipun demikian, ternyata dulunya lobster ini pernah dianggap sebagai hama karena belum ada yang tahu cara pengolahannya agar menjadi makanan lezat seperti sekarang. Dengan jumlahnya yang melimpah kala itu, komoditas ini sempat dijual murah dan hanya digunakan sebagai pakan ternak, umpan memancing, dan pupuk.

Baca Juga: Ratusan Ekor Lobster Kalimantan Berangkat ke Ibu Kota

Kini lobster menjadi salah satu komoditas perikanan yang sering diperdagangkan. Ratusan ekor lobster dari Kotabaru dilalulintaskan menuju Jakarta, pada Jumat (24/02/2024).

Baca Juga: Bea Cukai dan BBKIPM Gagalkan Ekspor Benih Lobster Senilai Rp 26,5 Miliar

Sebanyak 392 ekor lobster hidup yang terdiri dari lobster mutiara dan lobster pakistan ini telah melalui pemeriksaan karantina di satuan pelayanan Pelabuhan Kotabaru, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalimantan Selatan).

"Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kesesuaian ukuran, berat, jenis, dan jumlah komoditas sebelum diberangkatkan melalui Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru. Rangkaian pemeriksaan tersebut sesuai dengan SOP tindakan karantina terhadap komoditas perikanan yang dilalulintaskan melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan," jelas M. Rizka Fauzi selaku pejabat karantina yang bertugas.

Baca Juga: Satgaspam TNI AL Bandara Juanda Menggagalkan Penyelundupan Baby Lobster Senilai Rp 8 Miliar

Berdasarkan data dari sistem terintegrasi Karantina online (SisterKaroline-red), di Kotabaru, sejak awal Februari 2024 tercatat total frekuensi lalu lintas komoditas lobster hidup sudah mencapai 29 kali dengan total jumlah sebanyak 3.125 ekor. Dengan tingginya jumlah lalu lintas tersebut, Karantina melaksanakan pemeriksaan dengan teliti dan cermat untuk memastikan mutu dan kualitas komoditas dalam kondisi baik saat akan dilalulintaskan. (eka)

Editor : Syaiful Anwar