UPN Yogyakarta Menggelar CEO Talk

Reporter : -
UPN Yogyakarta Menggelar CEO Talk
CEO Talk menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas
advertorial

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNYK) menggelar CEO Talk bertajuk "Memimpin di Era Perubahan dengan Semangat Bela Negara" menghadirkan narasumber Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, bertempat di Primary Hall Laboratorium Riset Terpadu UPNYK.

“Kami merasa terhormat bisa menghadirkan Pak Tony Wenas sebagai salah satu CEO terbaik Indonesia di kampus UPN Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan sebagai platform untuk memperkenalkan konsep praktisi di industri dengan fokus pada semangat bela negara,” kata Rektor UPNYK Prof. Dr. Irhas Effendi, saat membuka acara.

Baca Juga: Gambaran Umum KEK JIIPE Gresik, yang Ditargetkan Menyerap 199.818 Tenaga Kerja

Kegiatan ini, lanjut Rektor, menjadi kesempatan yang sangat berharga mahasiswa untuk memahami peran seorang pemimpin dalam sektor manajerial, khususnya dalam konteks kepemimpinan perusahaan. Ia berharap CEO Talk dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya kepemimpinan dalam menghadapi perubahan zaman.

“Freeport Indonesia memiliki andil dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar, melalui acara ini mahasiswa mendapat kesempatan yang sangat berharga dapat bertanya langsung kepada Pak Tony bagaimana memimpin perusahaan, bagaimana tips menghadapi berbagai tantangan, dan bagaimana bentuk Bela Negara versi Freeport Indonesia," katanya.

Tony Wenas membuka CEO Talk dengan memberi kejutan kepada para peserta. Ia menantang mahasiswa melontarkan lima pertanyaan apa saja, tidak harus tentang pertambangan. Para peserta menyambut antusias dengan mengajukan berbagai pertanyaan.

Baca Juga: Penelitian : Tenaga Kerja Asli Gresik Hanya Terserap 45% di KEK JIIPE Gresik

Selain menjawab pertanyaan peserta CEO Talk, Tony juga menjelaskan tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan. PTFI menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak. Hingga 2023, PTFI telah berinvestasi sebesar 22,3 miliar dolar AS, termasuk untuk pengembangan Tambang Bawah Tanah.

"Kontribusi Feeeport Indonesia kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen dan lainnya dari 1992-2023 sebesar 29,3 miliar dollar AS," katanya.

Baca Juga: Investasi di Gresik Bernilai 20 Triliun Rupiah, Tak Sebanding dengan Serapan Tenaga Kerja

Ia juga menjelaskan praktik pertambangan berkelanjutan yang dilakukan Freeport Indonesia yang berjalan beriringan dengan pembangunan masyarakat Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, serta masyarakat Papua lainnya.

“Investasi Sosial Freeport Indonesia mencapai 122 juta dollar AS pada 2023. Berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, serta dukungan budaya dan olahraga. Memberikan lebih dari 12.000 fasilitas beasiswa, terutama pelajar asal Papua," katanya. (dry)

Editor : Syaiful Anwar