Oknum Anggota Polsek Genuk Ditangkap, Diduga Jadi Panitia Judi Sabung Ayam

Reporter : -
Oknum Anggota Polsek Genuk Ditangkap, Diduga Jadi Panitia Judi Sabung Ayam
Konferensi pers kasus judi sabung ayam
advertorial

Berani memberantas perjudian ilegal, Polrestabes Semarang melakukan penggerebekan di lokasi perjudian sabung ayam yang terletak di Jalan Banjardowo Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, pada Senin, 7 Oktober, pukul 15.00 WIB . Operasi tersebut mengakibatkan penyitaan sejumlah barang, termasuk 19 ekor ayam, kandangnya, 35 sepeda motor, spanduk bertuliskan peraturan permainan, dan uang tunai sebesar Rp 14 juta.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menerangkan operasi tersebut selama konferensi pers pada hari Selasa (8/10/2024). Dia menekankan keseriusan terhadap pemberantasan perjudian.

Baca Juga: Aksi Sigap Polsek Tarik Memberantas Judi Sabung Ayam di Wilayah Hukumnya

“Dari penggerebekan tersebut, berhasil disita 35 kendaraan roda dua, 19 ekor ayam dan kandang, serta uang tunai Rp 14 juta,” paparnya dari Lobby Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr. Sutomo, Kota Semarang.

Dari penyelidikan terungkap hal yang mengejutkan ketika salah satu orang yang ditangkap adalah Aipda JN, seorang Polisi yang diduga anggota panitia sabung ayam. Menurut Kombes Pol Irwan, petugas tersebut merupakan anggota Polsek Genuk dan diduga ikut mengatur aktivitas perjudian ilegal tersebut.

“Seorang petugas Polisi sedang diperiksa di ruang sebelah. Anggota panitianya termasuk personel dari Kepolisian Polsek Genuk,” kata Kombes Pol Irwan seraya menegaskan komitmen Kepolisaan untuk bertanggung jawab.

Ia menegaskan, jika JN terbukti bersalah, ia akan menghadapi tindakan disipliner yang sesuai dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan.

Baca Juga: Aksi Sigap Polsek Tarik Memberantas Judi Sabung Ayam di Wilayah Hukumnya

“Kami memperlakukan ini sama. Itu memalukan!” Irwan berkomentar sambil menyuruh petugas duduk bersama tersangka lainnya.

Selain JN, seorang tahanan lainnya bernama Faisol Nur (42 tahun), mengaku hanya sebagai pegawai di acara sabung ayam tersebut, dengan gaji harian antara Rp 200 hingga Rp 300 ribu.

“Saya bekerja dan dibayar setiap hari. Panitianya Petel dan Suroso,” akunya kepada awak media.

Baca Juga: Perjudian di Desa Kretek, Ditaksir Omzetnya Puluhan Juta Rupiah

Selain JN dan Faisol, empat orang penonton juga diamankan karena tidak melaporkan aktivitas perjudian ilegal tersebut. Pihak Kepolisian kini mengejar dua anggota panitia perjudian lainnya , Petel dan Suroso, yang masih buron. Seluruh tersangka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Tindakan tegas Kepolisian ini mencerminkan upaya bersama di Semarang untuk memerangi perjudian dan menegakkan integritas penegakan hukum, yang menegaskan kebijakan nol toleransi terhadap aktivitas perjudian. (*)

Editor : Syaiful Anwar