Desa Dadapan Digemparkan Penemuan Mayat Wanita di Dalam Koper
Warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, digemparkan oleh penemuan mayat di dalam koper warna merah. Saat ditemukan warga, mayat terbungkus karung lengkap dengan packing berstiker fragile.
Warga awalnya mengira isi koper adalah sampah. Namun saat dibuka, ada mayat di dalamnya. Mayat yang diduga korban pembunuhan tersebut teridentifikasi awal berjenis kelamin wanita. Mayat tersebut ditemukan warga di aliran sungai Desa Dadapan pada Kamis (23/01/2015), sekira pukul 09.00 WIB.
Baca Juga: Baru Diluncurkan, Benih Jagung Merk Bhayangkara Dipesan Menteri Pertanian Sebanyak 200 Ton
Lalu warga menghungi Polisi. Setelah itu, Polisi membawa mayat ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diidentifikasi. Polisi kemudian menyebarkan ciri-ciri mayat yang ditemukan dalam kondisi terpotong-potong (mutilasi).
Kemudian teridentifikasi identitas mayat adalah Uswatun Khasanah, usia 29 tahun, beralamat di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Uswatun Khasanah
Identitas korban ini dibenarkan oleh dua orang, yaitu ayah tiri korban, Hendi Suprapto (44 tahun) dan Ana Yuliani (29 tahun), pengasuh anak korban, yang mendatangi RSUD dr Soeroto Ngawi, pada Jumat (24/01/2025).
Hendi dan Ana mendatangi RSUD dr Soeroto Ngawi karena merasa mengenali ciri-ciri korban terutama tindik di pusar.
Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, belum menjabarkan perkembangan kasus ini.
Baca Juga: Arena Sabung Ayam di Desa Mojorejo Diobrak Polres Blitar
"Masih lidik dan pendalaman, tunggu saja," kata Dwi saat dikonfirmasi, Jum'at (24/01/2025).
Pihak keluarga memastikan jika mayat dalam koper merah itu adalah keluarganya bernama Uswatun Khasanah, yakni janda dua anak yang bekerja di Kabupaten Tulungagung.
Ana Yuliani mengatakan jika ia mengenal betul Uswatun dengan tindik di pusar, sendal dan juga gelang korban yang ada di tangan korban saat ditemukan. Dikatakan Ana, terakhir bertemu korban pada 17 Januari 2025 lalu, saat keduanya mengatakan sesuatu hal penting.
Namun Ana tidak merinci dalam pembicarahan hal penting yang disebutkan itu. Namun setelah bertemu, Uswatun langsung pamitan mengendarai mobil Ertiga putih miliknya.
Baca Juga: Mutasi di Jajaran Polda Jatim, Termasuk Sejumlah Kapolsek
Ana sendiri mengungkapkan jika dirinya saat ini yang mengasuh kedua anak Uswatun yang sekarang semuanya tinggal di Blitar. Dikatakan Ana, sejak Uswatun bertemu dirinya dan berpamitan pulang ke Tulungagung pada Senin (20/1/2025), dirinya mencoba mengontaknya namun tidak dijawab. Begitu juga dengan kerabatnya yang mengontak juga tidak dijawab.
Kabar tentang Uswatun yang bisanya sering berkomunikasi tiba-tiba terhenti dan baru pada Kamis (23/1/2025), didatangi anggota Polres Blitar, jika ada penemuan mayat di dalam koper di Ngawi diduga adalah korban Uswatun.
Terkait peristiwa ini, Ana mengaku sedih dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Sementara keluarga akan segera membawa jasad korban pulang ke Blitar.
Sementara Uswatun sendiri bekerja di Tulungagung sudah cukup lama, selama 5 tahun yang bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung. (*)
Editor : Bambang Harianto