Balada Batu bara, Berbisnis Batu Bara Kian Berat

Tantangan bisnis batu bara di Indonesia kian berat. Baru 1 bulan berjalan di tahun 2025, sudah banyak kebijakan Pemerintah yang membuat pelaku industri tambang khususnya batubara makin sulit.
1. Harga batu bara thermal (CV 6300) turun lebih dari $30/t dalam 1 tahun lalu.
Baca Juga: 2 Tersangka di Kasus Tambang Batu Bara Ilegal di Desa Darmo
2. Hasil penjualan ekspor batu bara (DHE) akan ditahan Pemerintah 100% selama 1 tahun.
3. Biaya penambangan bertambah karena harga biodiesel B40 mengalami kenaikan Rp 2.000-4.000 / liter akibat perubahan skema insentif CPO (crude palm oil).
4. Volume ekspor batubara konon katanya bakal dibatasi.
Baca Juga: Lokasi Tambang PT Kayan Putra Utama Coal Dipasang Police Line
5. Harga jual batu bara untuk ekspor akan diminta memakai acuan HBA (Harga Batu Bara Acuan).
6. Konsesi tambang akan bertambah banyak dengan adanya revisi Undang Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba0 usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dibagi bagi untuk organisasi masyarakat (ormas), usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan perguruan tinggi. Sementara di belahan dunia lain terjadi perang dagang di inisiasi oleh Amerika Serikat yang kata para Ekonom dapat memicu pelemahan ekonomi global.
Baca Juga: Tragedi Berdarah di Muara Kate, 1 Orang Meninggal Dunia
Cobaannya kian bertambah. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan, ketabahan, kesabaran serta keselamatan untuk menjalani 11 bulan ke depan. (*)
*) Sumber : Ardhi Ishak (Mining industry professional, Public Policy & Government Relation)
Editor : Zainuddin Qodir