Masjid Al Kahfi, Masjid Tanpa Kotak Amal yang Hasilkan Rp 1,3 Miliar Per Bulan

Reporter : -
Masjid Al Kahfi, Masjid Tanpa Kotak Amal yang Hasilkan Rp 1,3 Miliar Per Bulan
Masjid Al Kahfi yang terletak di Kampung Bunut

Kemarin, saat malam minggu biasanya orang-orang beristirahat di rumah atau jalan-jalan ke mall, saya kembali mengunjungi Masjid Al Kahfi yang terletak di Kampung Bunut, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, untuk belajar. Masjid ini belakangan viral di media sosial.

Setiap dua minggu sekali, Masjid Al Kahfi mengadakan Program Malam Minggu Cuan (MMC). Dalam program ini, dibahas berbagai strategi masjid untuk menghasilkan pendapatan, salah satunya melalui aktivitas berjualan dan menjadi affiliator di Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia.

Baca Juga: Masjid Al Kahfi, Ketika Masjid Tidak Bergantung Lagi Pada Kotak Amal

Program Malam Minggu Cuan di Masjid Al KahfiProgram Malam Minggu Cuan di Masjid Al Kahfi

Bagi orang awam seperti saya, awalnya mungkin terbesit keraguan benarkah berjualan di Shopee dan TikTok bisa menghasilkan pendapatan miliaran rupiah?

Namun, Masjid Al Kahfi telah membuktikan. Pada Desember 2024, masjid ini berhasil mencatatkan GMV sebesar 1,3 miliar rupiah dalam satu bulan. Yang menarik, Masjid Al Kahfi tidak memiliki arsitektur megah dengan pilar-pilar tinggi atau ornamen mewah. Namun, masjid ini justru makmur dan ramai 24 jam.

Setiap saat, selalu ada aktivitas, mulai dari program keagamaan hingga kegiatan pembelajaran bisnis seperti Malam Minggu Cuan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemandirian masjid yang memiliki Badan Usaha Milik Masjid (BUMM), yang mampu membiayai seluruh kegiatan operasionalnya tanpa bergantung pada bantuan pihak luar.

Di balik kesuksesan ini, ada sosok Aditya Pratama Ghifary, seorang pengusaha sukses, co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Cerebrum Edukanesia Nusantara, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan berbasis teknologi online.

Baca Juga: Wipol Menggelar Gerakan Masjid Bersih di Surabaya

Aditya Pratama Ghifary adalah inisiator pembangunan Masjid Al Kahfi ini, dengan belajar dari masjid-masjid terkenal lainnya. Kang Adit – sapaan Aditya Pratama Ghifary - berhasil menerapkan konsep yang membuat masjid ini tidak hanya ramai dikunjungi, tetapi juga memiliki Badan Usaha Milik Masjid yang mandiri dan produktif.

Masjid kecil sederhana di kampung ini kini menjadi destinasi bagi banyak orang, bahkan dari luar kota.

Barakallaahu fiikum, semoga Allah meridhai dan senantiasa memberkahi beliau serta seluruh pengurus masjid.
Masjid Al Kahfi tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga memberikan dampak yang berarti bagi umat. Keberhasilan Badan Usaha Milik Masjid -nya menunjukkan bahwa masjid dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, masjid ini juga menjadi contoh nyata bagaimana integrasi antara nilai-nilai keagamaan dan semangat kewirausahaan dapat menciptakan kemandirian dan kemakmuran. Dengan program-program inovatif seperti Malam Minggu Cuan, Masjid Al Kahfi berhasil menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi mereka.

Semoga keberhasilan Masjid Al Kahfi dapat menginspirasi masjid-masjid lain di Indonesia untuk mengikuti jejaknya, menciptakan kemandirian dan menjadi pusat peradaban umat yang berkelanjutan.

*) Penulis : Firdaus Aziz

Editor : Zainuddin Qodir