Satnarkoba Polresta Bandung Bongkar Jaringan Obat Keras

Reporter : -
Satnarkoba Polresta Bandung Bongkar Jaringan Obat Keras
Sebelas tersangka pengedar narkoba

Satuan Reserser (Satres) Narkoba Polresta Bandung menorehkan prestasi besar dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang. Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, Satnarkoba Polresta Bandung berhasil mengamankan total 1.924.769 butir obat keras tertentu, termasuk tramadol dan eximer, yang siap diedarkan di wilayah Bandung Raya.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, dalam konferensi pers menegaskan bahwa pengungkapan terbesar terjadi di daerah Bojongsoang.

Baca Juga: Polisi di Asahan Baku Tembak dengan Bandar Narkoba Bersenjata Api

Dari operasi ini, sebelas tersangka telah diamankan, termasuk dua tersangka utama yang berkaitan langsung dengan distribusi obat keras tertentu dalam jumlah besar.

"Jika satu orang saja mengonsumsi lima butir, maka dengan pengungkapan ini, kami berhasil menyelamatkan sekitar 400 ribu jiwa dari bahaya penyalahgunaan obat keras," ujar Kombes Pol Aldi, Kamis, 30 Januari 2025.

Tak hanya itu, dalam periode yang sama, pihak kepolisian juga berhasil menyita 8.048 botol minuman keras dari berbagai merek di wilayah hukum Polresta Bandung.

Upaya ini merupakan bentuk komitmen Polresta Bandung dalam menindak penyakit masyarakat, termasuk peredaran minuman keras (miras) ilegal, narkoba, hingga perjudian.

Baca Juga: Polisi di Asahan Baku Tembak dengan Bandar Narkoba Bersenjata Api

"Dugaan awal menunjukkan bahwa barang haram ini berasal dari luar Jawa Barat. Kami kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan besar di balik peredaran ini," tuturnya.

advertorial

“Kami akan terus berkomitmen menindak tegas para pelaku demi menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat," jelasnya.

"Dukungan dari masyarakat dan stakeholder sangat diperlukan agar upaya ini semakin efektif,” tegasnya.

Baca Juga: 3 Pria dan 1 Wanita Digrebek Saat Pesta Sabu di Penginapan Kelurahan Muara Jawa

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun dan denda hingga Rp5 miliar.

Sementara itu, pasal 436 ayat 1 dan 2 juga diterapkan, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp500.

Kombes Pol Aldi mengimbau, kepada masyarakat jika menemukan gangguan kejahatan dapat menghubungi Call Centre 110 ( bebas pulsa ), atau Lapor Kapolresta Bandung di nomor WA 0822-1115-9110. (*)

Editor : Bambang Harianto