Laba AKR Corporindo Dinilai Meningkat

AKR Corporindo (AKRA.JK) adalah perusahaan diversifikasi yang memiliki bisnis perdagangan & distribusi, manufaktur, logistik, dan kawasan industri. Kedepannya, saya percaya bahwa pendapatan AKRA akan meningkat karena kebijakan Trump di sektor minyak & gas Amerika Serikat dan juga kebijakan Tiongkok di industri batubara mereka.
Saya optimis laba bersih AKRA akan tumbuh masing-masing menjadi Rp3,0 triliun dan Rp3,6 triliun pada tahun 2025 dan tahun 2026. Oleh karena itu, menurut saya, nilai wajar saham AKRA adalah Rp2.670/saham dan menawarkan potensi kenaikan sebesar 100,6% dibandingkan harga penutupan 20 November 2024.
Baca Juga: PermataBank Buka Kantor Cabang di Kawasan JIIPE Gresik
Apa kompetensi inti? Memulai bisnisnya sebagai perusahaan perdagangan bahan kimia pada tahun 1960, AKRA secara bertahap mendiversifikasi bisnisnya ke bisnis manufaktur, logistik, dan kawasan industri.
Tulang punggung pendapatan AKRA berasal dari bisnis perdagangan dan distribusi yang memberikan kontribusi 92,6% terhadap total pendapatan pada 2024.
Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) merupakan kawasan usaha kawasan industri AKRA dan merupakan kawasan terintegrasi pertama di Indonesia dengan luas total 3.000 hektar yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan kota pemukiman yang terletak di Gresik, Jawa Timur (800 km dari Jakarta).
Apa saja kisah pertumbuhannya? Mengingat kebijakan Trump di sektor minyak dan gas Amerika Serikat, saya yakin prospek produksi minyak Amerika Serikat yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih rendahnya harga minyak brent dan WTI di masa depan.
Saya percaya bahwa perkiraan harga minyak dunia yang lebih rendah akan lebih menguntungkan margin profitabilitas AKRA dibandingkan harga minyak yang lebih tinggi. Mengingat kebijakan Trump yang akan mengenakan tarif impor yang signifikan dari Tiongkok akan memicu Perang Dagang 2.0 dan saya pikir Tiongkok akan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi mereka selama Perang Dagang 2.0.
Menurut pendapat saya, Tiongkok akan mengelola produksi batubaranya pada tingkat yang wajar untuk mendongkrak harga batubara global.
Saya mencatat bahwa klien minyak bumi AKRA dari industri batu bara menyumbang 49,0% terhadap total pendapatan minyak bumi pada tahun 2023. Dengan demikian, perkiraan harga batu bara global yang lebih tinggi akan menghasilkan prospek produksi batu bara yang lebih tinggi dan juga perkiraan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
Bagaimana pendapatannya ke depan? Mengingat prospek harga minyak dan batubara global, saya optimis pendapatan AKRA akan mencapai Rp 40,2 triliun dan Rp 41,8 triliun masing-masing pada tahun 2025 dan tahun 2026 (+3,9% dan +4,0% YoY).
Lebih lanjut, saya juga optimis laba bersih AKRA akan tumbuh masing-masing menjadi Rp3,0 triliun dan Rp3,6 triliun.
Bagaimana penilaiannya? Saya menggunakan metodologi target P/E untuk menangkap nilai wajar AKRA karena menurut saya hal tersebut lebih mencerminkan perilaku investor.
Saya menetapkan target P/E sebesar 17,6x, atau mencerminkan standar deviasi +1 dari rata-rata P/E sepuluh tahun. Dengan demikian, saya mendapatkan target harga AKRA di Rp 2.670 dan menawarkan potensi kenaikan sebesar 100,6% dibandingkan harga penutupan 20 November 2024. AKRA saat ini diperdagangkan pada P/E sebesar 8,8x dan 7,3x pada tahun 2025 dan 2026. (*)
Baca Juga: PermataBank Buka Kantor Cabang di Kawasan JIIPE Gresik
xxx
AKR Corporindo (AKRA.JK) is the diversify company, which owns trading & distribution, manufacturing, logistics, and industrial estates businesses. Going forward, I believe that AKRA’s earnings would be increasing on the back of Trump’s policy in US’ oil & gas sector and also China’s policy in their coal industry.
I am optimistic that AKRA’s net profit would grow to IDR3.0tr and IDR3.6tr, in 2025F and 2026F respectively. Thus, I think that the fair value for AKRA stock at IDR2,670/share and offers 100.6% upside potential, compared to November 20, 2024 closing price.
What are the core competences? Started its business as chemical trading company in 1960, AKRA gradually diversify their business into manufacturing, logistic, and industrial estate business.
AKRA’s revenue backbone comes from trading & distribution business that contributed 92.6% to total revenue in 2024. JIIPE is AKRA’s industrial estates business and it is the first integrated area in Indonesia, with total area of 3,000 hectares, consisting of industrial estates, multifunctional public ports and residential cities that located on Gresik, East Java ( 800 km from Jakarta).
What are the growth stories? Given the Trump’s policy in US oil & gas sector, I believe the higher outlook in US’ oil production could lead lower both in brent and WTI oil prices going forward.
Baca Juga: PT Xinyi Glass Indonesia Buka Lowongan Kerja di JIIPE Gresik
I believe that lower global oil prices estimate is more benefiting for AKRA’s profitability margin than higher oil prices environment (please see figure 9). Given Trump’s policy that would impose significant import tariff from China would lead Trade War 2.0 and I think that China would use some strategies to maintain their economy growth during Trade War 2.0. In my opinion, China would manage its coal production at reasonable level to boost global coal prices.
I noted that AKRA’s petroleum clients from coal industry contributed 49.0% to total petroleum revenue in 2023. Thus, higher global coal prices estimates would lead higher coal production outlook and also higher fuel consumption outlook.
How the earnings look like going forward? Given the global oil and coal prices outlook, I am optimistic that AKRA’s revenue would reach IDR40.2tr and IDR41.8tr in 2025F and 2026F, respectively (+3.9% and +4.0% YoY, respectively).
Furthermore, I am also optimistic that AKRA’s net profit would grow to IDR3.0tr and IDR3.6tr, respectively. How the valuation looks like? I use P/E target methodology to capture AKRA’s fair value as I think that is more reflecting to investor behavior.
I set P/E target of 17.6x, or reflecting +1 standard deviation of ten years average P/E. Thus, I get the target price for AKRA at IDR2,670 and offering 100.6% upside potential compared to November 20, 2024 closing price. AKRA is currently trading at 8.8x and 7.3x of P/Es in 2025F and 2026F, respectively. (*)
*) Source : Andy Gunawan (Financial)
Editor : Syaiful Anwar