Tajuk
Perbandingan Kinerja Alfamart dan Indomaret

Semakin Banyak Jumlah Gerai, Semakin Besar Keuntungannya? Tidak Selalu.
Dalam dunia ritel, ukuran bukanlah segalanya. Pada tahun 2024, Indomaret membanggakan 22.869 gerai di seluruh Indonesia, 3.231 lebih banyak dari pesaing terdekatnya, Alfamart. Namun, inilah plot twistnya: Alfamart tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga melesat maju dalam hal profitabilitas.
Baca Juga: Kisah Djoko Susanto, Pendiri Alfamart
Dengan hanya 19.638 gerai, Alfamart menghasilkan laba lebih dari 3x lipat Indomaret. Ya, gerainya lebih sedikit, tetapi laba bersihnya mencapai Rp3,22 triliun dibandingkan dengan Indomaret yang mencapai Rp1,09 triliun.
Apa yang terjadi di sini?
Ini bukan sekadar pertarungan merek. Ini adalah kelas master dalam efisiensi operasional, produktivitas gerai, dan eksekusi strategis. Jejak Alfamart yang lebih ramping mungkin menunjukkan pendapatan per lokasi yang lebih kuat, pengendalian biaya yang lebih ketat, perputaran inventaris yang lebih cerdas, atau sekadar keputusan yang lebih baik yang didukung oleh data.
Pelajarannya?
Baca Juga: Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Ringkus Pelaku Pembobol Alfamidi
Pertumbuhan bukan hanya tentang membuka lebih banyak peluang. Pertumbuhan adalah tentang memastikan setiap peluang menghasilkan keuntungan.
Dalam bisnis (dan dalam kehidupan), lebih banyak tidak selalu lebih baik. Terkadang, lebih baik itu lebih baik.
Jadi, lain kali Anda tergoda untuk meningkatkan skala bisnis dengan cepat, berhentilah sejenak dan tanyakan:
Baca Juga: Strategi Alfamart Menyabet Ritel Nomor 1 di Indonesia
"Apakah kita sedang berkembang...?
atau hanya memperbanyak inefisiensi?"
*) Source : Hery Surachmat Apt., CISCP, CSCM, CIM, CAIM. (Supply Chain Professional, S&OP Expert, Business Development)
Editor : Zainuddin Qodir