Barang Kena Cukai Ilegal Bernilai Tujuh Miliar Dimusnahkan di Bekasi

Reporter : -
Barang Kena Cukai Ilegal Bernilai Tujuh Miliar Dimusnahkan di Bekasi
Pemusnahan barang kena cukai
advertorial

Bea Cukai musnahkan barang kena cukai (BKC) hasil penindakan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi selama tahun 2024 pada Rabu (09/10/2024). Seluruhnya ada lebih dari 5 juta batang rokok ilegal dan ratusan liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA) serta etil alkohol (EA) bernilai Rp 7.133.712.920.

“Rinciannya, kami memusnahkan 5.067.416 batang rokok, 859 liter MMEA, dan 235 liter EA ilegal. Nilai seluruhnya mecapai Rp7.133.712.920 dengan potensi kerugian negara sebesar Rp3.942.044.532,” jelas Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti yang hadir dalam pemusnahan tersebut.

Baca Juga: Bea Cukai Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 52,1 Miliar Rupiah

Kegiatan pemusnahan dilakukan Bea Cukai Bekasi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan secara seremonial di halaman Kantor Bea Cukai Bekasi, dilanjutkan tahap kedua melalui pembakaran seluruh barang hasil penindakan di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Bogor, Jawa Barat pada hari yang sama.

Baca Juga: Bea Cukai Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan dengan BPOM dan Asperindo

Pemusnahan ini adalah buah dari sinergi baik pihaknya dengan berbagai pihak dalam operasi bersama barang-barang ilegal. Turut terlibat Pemkot dan Pemkab Bekasi melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Korem 051/Wijayakarta, serta Polres Kota dan Kabupaten Bekasi.

Yanti menegaskan, pemusnahan ini telah mendapat persetujuan dari Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara pada 13 September 2024 lalu. Jadi rangkaian dari penindakan hingga pemusnahan ini adalah bukti terwujudnya kerja sama dan sinergi baik antarinstansi atau pihak terkait.

Baca Juga: Operasi Jaring Sriwijaya dan Wallacea 2024 Selamatkan Ratusan MiliarPotensi Kerugian Negara

“Semoga pemusnahan ini mampu memberi efek jera sehingga tingkat peredaran barang ilegal di wilayah Bekasi semakin menurun. Selain itu juga mampu menciptakan ekosistem usaha yang lebih berkeadilan bagi pelaku usaha yang patuh,” tutupnya. (*)

Editor : Bambang Harianto