Mandi Suci Ala Agus Buntung
Sejumlah korban mulai blak-blakan mengungkap modus pelecehan seksual Agus Buntung. Antara lain memperdaya korban agar bersedia melakukan "mandi suci" di sebuah homestay.
Limbung langkah seorang perempuan menuju pepohonan rindang ketika sorot langit siang hari di sudut Kota Seribu Masjid itu sedikit redup. Sembari duduk setengah bersimpuh, dia termangu sejenak di sana, menatap kosong. Entah ke mana sebelum seorang pria tanpa lengan menghampiri dan mengajaknya berbincang.
Baca Juga: Jengah Terus Diperas, Kepala Desa Ramai-ramai Tangkap 2 Oknum Wartawan
"Kakak itu cantik. Jangan mau merusak diri!" ujar si pria sekonyong-konyong.
"Pernah gak nekat gara-gara hal sepele? Kakak mau nekat lagi? Bisa gak aku minta jangan nekat?"
Namun wanita jelita berusia tak lebih dari 20 tahunan itu hanya terpaku di bawah riuh gerak dedaunan pohon yang terhempas silir angin. Pelbagai problem yang menerjang tempo hari membuat pikirannya tak keruan, sehingga tak acuh apa yang dikatakan pria yang sama sekali belum dia kenal itu.
Kendati mimik sang perempuan dingin, lelaki itu tetap meneruskan kalimatnya. "Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang. Karena kamu baru kenal saya. Saya bisa baca langsung, kok."
Enggan menatap wajah, dengan tubuh bergetar ketakutan lantaran belum menangkap apa yang diinginkan dari dirinya, wanita itu sesekali membetulkan posisi duduk saja ketika mendengar ucapan pria tunadaksa itu.
"Walaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa. Ssaya masih dimandiin sama mama," kata lelaki ini berusaha membujuk, seolah mengharapkan sesuatu dari perempuan yang baru dia lihat itu.
"Bingung kenapa saya ngomong gini? Kamu kira saya sama modus sama kayak cowok-cowok yang lain, bener kan?"
Runutan percakapan ini berasal dari video yang direkam oleh sang perempuan yang nyaris menjadi korban pelecehan seksual I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung. Rekaman berdurasi kurang-lebih 3 menit yang telah diuji forensik digital itu pun sudah masuk dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian.
Baca Juga: Pelecehan Gus Buntung di Tapak Kaki Ibu
Dalam berkas pemeriksaan, pria berusai 22 tahun itu disebut menggunakan segala tipu muslihat untuk memperdaya korban. Modus Agus Buntung antara lain adalah membujuk korban agar bersedia menjalankan ritual "mandi suci" sebagai penebusan dosa.
Ritual akal-akalan ini biasanya berlangsung di sebuah homestay langganan Agus. Di samping ucapan manipulatif, Agus acap pula mengancam dan mengintimidasi korban supaya memenuhi hasrat berahinya.
Pada 29 November 2024 lalu, Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kejati NTB) menyatakan telah menerima berkas tahap pertama. Kendati korban pelecehan Agus disebut berjumlah 15 orang, Adhyaksa mengonfirmasi baru 1 kesaksian korban yang tercantum dalam berkas perkara.
Jaksa peneliti juga sudah meminta Polda NTB untuk segera melengkapi alat bukti, termasuk keterangan korban lainnya, dalam waktu 14 hari setelah pemberitahuan.
"Dari hasil penelitian berkas perkara, masih terdapat kekurangan-kekurangan alat bukti. Sehingga kami memberikan petunjuk yang harus dilengkapi," ungkap Enen Saribanon, Kepala Kejati NTB, pada Selasa, 10 Desember kemarin.
Baca Juga: Pelecehan Gus Buntung di Tapak Kaki Ibu
Baru-baru ini, Polisi telah melakukan rekonstruksi dalam kasus tersebut. 49 adegan diperagakan Agus di 3 lokasi berbeda.
"Sebenarnya ada 28 adegan yang tertuang di BAP," ucap Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol. Syarif Hidayat.
"Akan tetapi, saat ini berkembang di lapangan ada 49 adegan."
Perubahan jumlah reka adegan ini dikatakan menyesuaikan dengan perkembangan perbuatan tersangka. Rekonstruksi ini dilakukan untuk memenuhi petunjuk Kejaksaan dalam rangka melengkapi bukti. (*)
*) Source : Jaksapedia
Editor : Bambang Harianto