Kepala Desa Siweli Meringkuk Ditahanan, Diduga Korupsi Anggaran Gercep Gaskan Berdaya

Reporter : -
Kepala Desa Siweli Meringkuk Ditahanan, Diduga Korupsi Anggaran Gercep Gaskan Berdaya
Juniar (kanan) digiring ke dalam mobil tahanan Kejari Donggala
advertorial

Juniar selaku Kepala Desa (Kades) Siweli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, harus meringkuk di tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Donggala Cabang Sabang selama 20 hari ke depan. Penahanan dilakukan pasca Juniar ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor), terkait anggaran program Gerak Cepat Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Gercep Gaskan Berdaya).

Juniar ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat nomor PRINT-60/P.2.14.9/Fd.2/08/2024 tanggal 19 Agustus 2024, dan surat perintah penahanan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Donggala di Sabang nomor PRINT-61/P.2.14.9/Fd/8/2024 tanggal 19 Agustus 2024.

Baca Juga: Muhamad Taufiq Ditahan Kejari Ngawi Usai Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Dinas Pendidikan

Penyidik Kejari Donggala Cabang Sabang, Rombelayuk menjelaskan bahwa tersangka ditahan berdasarkan dua alat bukti dan keterangan sejumlah saksi. Kerugian negara pada kasus tersebut ditaksir sebanyak Rp 300 juta sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pemkab Kabupaten Donggala.

Baca Juga: Mantan Kepala Desa Kedawung Kulon Diduga Bikin Proyek Fiktif Pembangunan Gedung TK

Penahanan dilakukan setelah pemeriksaan kesehatan. Juniar keluar dari Kantor Kejari Donggala sekira pukul 15.00 WITA. Dia digiring menuju mobil tahanan, dan langsung dibawa ke Lapas Perempuan Kelas III Palu, untuk menjalani penahanan dalam masa pemeriksaan tahap 1 selama 20 hari, sampai 18 September 2024.

Rombelayuk menjelaskan, selain Kades Siweli, masih terdapat pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, yang masih dalam pendalaman materi.

Baca Juga: KPK dan Kejaksaan Didesak Periksa Pejabat BPPD Sidoarjo yang Disebut di Kasus Pemotongan Insentif ASN

“Tim penyidik masih terus berupaya untuk mendalami perkara ini, dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka berikutnya,” ujar Rombelayuk. (*)

Editor : Syaiful Anwar